Jumat, 12 September 2014

Teknik RPJ

Ketika anda menemukan korban, lakukanlah Penilaian dengan memeriksa responnya melalui respon suara anda. Panggillah nama korban jika anda mengenalnya atau dengan cara mengoyangkan bahu korban (hati-hati bila curiga ada cedera tulang belakang).
Cek nafas korban jika ada nafas berilah oksigen
Cek nafas korban jika ada nafas berilah oksigen
jika TIDAK ADA NAFAS segera cek nadi korban selama 10 detik jika TIDAK ADA DENYUT NADI segera INGAT C-A-B dan segera lakukan KOMPRESI DADA / CHEST COMPRESSIONS dengan rasio 30 kali kompresi dada : 2 kali bantuan nafas. (Perbadingan 30:2 dilakukan dengan satu atau dua penolong) lakukan dengan penekanan yang cepat dan penekanan yang dalam dengan kecepatan 100/mnt.
RJP di lakukan 5 siklus kemudian cek kembali kondisi korban.
Jika korban menunjukkan tanda-tanda pulihnya satu atau semua sistem (Jantung dan Pernapasan), maka tindakan RJP harus segera dihentikan atau hanya diarah ke sistem yang belum pulih saja.Biasanya yang paling lambat pulih adalah pernafasan spontan, maka hanya dilakukan tindakan Resusitasi Paru (nafas buatan) saja.
Jika korban belum menunjukkan tanda-tanda pulihnya kedua sistem, lakukan kembali Resusitasi Jantung Paru (RJP) selama 5 siklus, setelah itu cek kembali kondisi korban
READ MORE - Teknik RPJ

Macam-Macam Penyakit Gunung

Mengenal Macam-
macam Penyakit di
Gunung

Mendaki gunung merupakan suatu
kegiatan yang makin banyak
digemari kalangan pemuda-
pemuda saat ini. Namun, masih
banyak pendaki yang kurang
mengetahui tentang resiko dan
bahaya yang mungkin mereka
hadapi saat melakukan kegiatan
pendakian gunung. Salah satunya
adalah penyakit yang kapan saja
bisa menyerang para pendaki
gunung.
Berikut ini macam-macam penyakit
di gunung dan penjelasannya yang
saya berhasil kumpulkan dari
berbagai sumber dan buku teknik
pendakian gunung ;
1. Heat Cramps
Heat Cramps ( Kram Karena Panas )
adalah kejang otot hebat akibat
keringat berlebihan, yang terjadi
selama melakukan aktivitas pada
cuaca yang sangat panas. Heat
cramps disebabkan oleh hilangnya
banyak cairan dan garam
( termasuk natrium, kalium dan
magnesium ) akibat keringat yang
berlebihan, yang sering terjadi
ketika melakukan aktivitas fisik
yang berat. Jika tidak segera
diatasi, Heat Cramps bisa
menyebabkan Heat Exhaustion.
Gejalanya :
Kram yang tiba -
tiba mulai timbul di
tangan, betis atau
kaki,
Otot menjadi keras,
tegang dan sulit
untuk dikendurkan,
terasa sangat nyeri.
Penanganan :
Dengan meminum
atau memakan
minuman /
makanan yang
mengandung
garam.
2. Heat Exhaustion
Heat Exhaustion ( Kelelahan Karena
Panas ) adalah suatu keadaan yang
terjadi akibat terkena /terpapar
panas selama berjam-jam, dimana
hilangnya banyak cairan karena
berkeringat menyebabkan
kelelahan, tekanan darah rendah
dan kadang pingsan. Jika tidak
segera diatasi, Heat Exhaustion
bisa menyebabkan Heat Stroke.
Gejalanya :
Kelelahan,
Kecemasan yang
meningkat, serta
badan basah kuyup
karena berkeringat,
Jika berdiri,
penderita akan
merasa pusing
karena darah
terkumpul di dalam
pembuluh darah
tungkai, yang
melebar akibat
panas,
Denyut jantung
menjadi lambat dan
lemah,
Kulit menjadi
dingin, pucat dan
lembab,
Penderita menjadi
linglung / bingung
terkadang pingsan.
Penanganan :
Pindahkan korban
dengan segera
ketempat yang
sejuk, buka seluruh
baju luarnya,
Bungkus korban
dengan selimut
yang sejuk dan
basah. Usahakan
agar selimut tetap
basah. Dinginkan
korban hingga
suhunya mencapai
38° Celcius,
Saat temperatur
mencapai 38°
celcius, ganti
selimut basah
dengan yang kering,
lanjutkan
perawatan pada
korban secara hati -
hati.
3. Mountain Sickness ( Penyakit
Gunung )
Penyebab utamanya adalah
penurunan kadar oksigen didalam
darah karena berada diketinggian
tertentu. Ini sering terjadi pada
pendaki gunung di sini.
Penyebabnya kurangnya
kemampuan aklimatisasi dari
tubuh pendaki. Kemudian penyakit
ini juga bisa ditimbukan akibat
pergerakan mencapai ketinggian
tertentu yang terlalu cepat.
Gejalanya :
Pusing,
Nafas sesak,
Tidak nafsu makan,
Mual terkadang
muntah,
Badan terasa lemas,
lesu, malas,
Jantung berdenyut
lebih cepat,
Penderita sukar
tidur,
Muka pucat, kuku
dan bibir terlihat
kebiru-biruan.
Penanganan :
Beristirahat yang
cukup, pada
umumnya gejala ini
akan hilang dengan
sendirinya setelah
beristirahat selama
24 s/d 48 jam,
Jika kondisi tidak
membaik turunkan
si-penderita dari
ketinggian tersebut,
sekitar 500 s/d 600
meter.
4. Hypotermia
Hypotermia adalah suatu keadaan
dimana kondisi tubuh tidak dapat
menghasilkan panas disertai
menurunnya suhu inti tubuh
dibawah 35°C. Hal tersebut
disebabkan beberapa faktor,
diantaranya ; suhu yang ekstrim,
pakaian yang tidak cukup sehingga
mengenakan pakaian basah dan
kurangnya makanan yang
mengandung kalori tinggi.
Gejalanya :
Menggigil,
Dingin, pucat, kulit
kering,
Bingung, sikap -
sikap tidak masuk
akal, lesu, ada
kalanya ingin
berkelahi,
Jatuh kesadaran,
Bernapas pelan dan
pendek,
Denyut nadi yang
pelan dan
melemah.
Penanganan :
Jangan biarkan
orang yang terkena
hipotermia tidur,
karena hal ini
dapat membuatnya
kehilangan
kesadaran sehingga
tidak mampu lagi
menggangatkan
badannnya sendiri.
Menggigil adalah
usaha secara
biologis dari badan
untuk tetap hangat,
karena itu usahakan
untuk tidak tidur,
Berilah minuman
hangat dan manis
kepada si penderita
hipotermia,
Bila baju yang di
pakai basah segera
mungkin gantilah
dengan baju yang
kering,
Usahakan untuk
mencari tempat
yang aman dari
hembusan angina,
misalnya dengan
mendirikan tenda
atau pelindung
lainnya,
Jangan baringkan si
penderita di tanah
dan usahakan agar
memakai alas kering
dan hangat,
Masukkanlah si
penderita ke dalam
kantong tidur.
Usahakan agar
kantong tidur
tersebut di
hangatkan terlebih
dahulu ke dalam
kantong tidur
tersebut. Ingat,
memasukkan
penderita
hipotermia ke
dalam kantong
tidur yang dingin
tidak akan memadai
karena badan si
penderita tidak
akan dapat lagi
menghasilkan panas
yang mampu
menghangatkan
kantong tidur
tersebut,
Letakkan yang di isi
dengan air hangat
(bukan panas) ke
dalam kantong
tidur untuk
membantu
memanaskan
kantong tidur,
Bila kantong tidur
cukup lebar, maka
panas badan orang
yang masih sehat
dapat membantu si
penderita secara
langsung, yaitu
dengan tidur
berdampingan di
dalam satu kantong
tidur. Kalau
mungkin, dua orang
masih sehat masuk
ke dalam kantong
tidur rangkap dua,
kemudian si
penderita di
selipkan di tengah
tengahnya,
Kalau dapat buatlah
perapian di kedua
sisi si penderita,
Segera setelah si
penderita sadar
berikanlah makanan
dan minuman
manis, karena
hidrat arang
merupakan bahan
baker yang cepat
sekali menghasilan
panas dan energi.
READ MORE - Macam-Macam Penyakit Gunung

Mengenal Jenis-Jenis Hipotermia

MENGENAL PENYAKIT HIPOTERMIA DI GUNUNG
Apa itu hipotermia ? Ada Berapa Jenis penyakit hipotermia ? Bagaimana awal Gejala hipotermia ? Bagamaimana cara Pencegahan dan pengobatan hipotermia ?

Hipotermia adalah keadaan dimana tubuh merasa teramat sangat kedinginan dan Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami penurunanan suhu inti ( suhu organ dalam ). Hipotermia bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan di seluruh tubuh ( Edema Generalisata ), menghilangnya reflex tubuh ( areflexia ), koma, hingga menghilangnya reaksi pupil mata. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh kurang dari 320C. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah ( low reading termometer ) sampai 250C. Di samping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian. Kedinginan yang terlalu lama bisa menyebabkan tubuh beku, pembuluh darah mengerut dan memutus aliran darah yang menuju ke hidung, telinga, jari tangan dan jari kaki. Bila terlalu lama menahan dingin, apalagi dalam keadaan cuaca yang berangin dan hujan bisa menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh terganggu sehingga bisa menyebabkan penyakit kronis.

Dan Ini yang sering melanda pendaki gunung yang menapaki puncak tinggi atau gunung bersalju. Dan dalam kondisi parah, jalan terakhir adalah amputasi. Udara dingin yang basah disertai angin yang bertiup kencang, seringkali dijumpai para pendaki. Tak jarang badai dan hujan lebat menyertai hawa dingin. Malam yang cerah seringkali membuat udara semakin dingin dan berembun. Di puncak musim kemarau justru di sekitar puncak gunung seringkali muncul kristal - kristal es yang menempel pada daun - daunan dan bunga Edelweis.

Pakaian yang basah, kaos kaki yang basah semakin menambah dinginnya badan. Keadaan akan semakin parah bila pendaki tidak memperhatikan makanan sehingga tubuh tidak memperoleh energi untuk memanaskan badan. Dinginnya udara seringkali membuat perut kembung sehingga enggan untuk makan, kecuali memang kehabisan makanan.

Beberapa jenis hipotermia, yaitu:

a. Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga 35°c.

b. Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat.

c. Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik ( seluruh tubuh ) yang serius. Kebanyakan terjadinya di musim dingin ( salju ) dan iklim dingin.

Penyebab Hipotermia :

Yang pasti ada kontak dengan lingkungan dingin, ada gangguan penyakit yang tengah diderita, penggunaan obat - obatan ataupun alkohol serta radang pancreas.

Gejala dan Indikasi Penyakit Hipotermia

a. Gejala awal hipotermia apabila suhu kurang dari 360C atau kedua kaki dan tangan terasa dingin.

b. Gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan mengantuk yang sangat luar biasa. Selanjutnya pandangan mulai menjadi kabur, kesigapan mental dan fisik menjadi lamban.

c. Bila tubuh korban basah, maka serangan hiportemia akan semakin cepat dan hebat.

Selain itu bila angin bertiup kencang, maka pendaki akan cepat sekali kehilangan panas tubuhnya. Jadi kalau badan basah kuyub kehujanan dan angin bertiup kencang, maka potensi hipotermia menjadi semakin cepat terjadi.

Puncak dari gejala hipotermia adalah korban tidak lagi merasa kedinginan, tapi dia malah merasa kepanasan, dalam bukunya Norman Edwin disebut “paradoxical feeling of warmt”. Oleh karena itu si korban akan melepas bajunya satu per satu dan tetap masih merasa kepanasan.

d. Hipotermia menyerang saraf dan bergerak dengan pelan, oleh karena itu sang korban tidak merasa kalau dia menjadi korban hipotermia. Dari sejak korban tidak bisa menahan kedinginan sampai malah merasa kepanasan di tengah udara yang terasa membekukan, korban biasanya tidak sadar kalau dia telah terserang hipotermia.

e. Dalam kasus penderita hipotermia yang sampai pada taraf “paradoxical feeling of warmt” selain merasa kepanasan dia juga terkena halusinasi. Akan tetapi, dalam banyak hal lainnya, halusinasi juga telah terjadi walau si korban tidak sampai mengalami “paradoxical feeling of warmt”. Yang jelas, ketika si korban hipotermia sudah kehilangan kesadaran, maka dia akan mudah terkena halusinasi. Dan faktor halusinasi ini yang sangat berbahaya karena korban akan “melihat bermacam - macam hal” dan dia akan mengejar apa yang dilihatnya itu tanpa menghiraukan apa - apa yang ada di hadapannya. Jadi tidaklah mengherankan kalau banyak korban hipotermia ditemukan jatuh ke jurang telah meninggal dunia.

Pencegahan serta pengobatan Hipotermia :

Jalan nafas harus tetap terjaga juga ketersediaan oksigen yang cukup. Penanganan hipotermia adalah penstabilan suhu tubuh dengan menggunakan selimut hangat ( tapi hanya pada bagian dada, untuk mencegah turunnya tekanan darah secara mendadak ) atau menempatkan pasien di ruangan yang hangat. Berikan juga minuman hangat ( kalau pasien dalam kondisi sadar ).

Pencegahannya : Gejala kedinginan yang lebih parah akan membuat gerakan tubuh menjadi tidak terkoordinasi, berjalan sempoyongan dan tersandung - sandung. Pikiran menjadi kacau, bingung, dan pembicaraannya mulai ngacau. Kulit tubuh terasa sangat dingin bila disentuh, nafas menjadi pendek dan lamban. Denyut nadi pun menjadi lamban, seringkali menjadi kram bahkan akhirnya pingsan. Untuk membantu penderita sebaiknya jangan cepat - cepat menghangatkan korban dengan botol berisikan air panas atau membaringkan di dekat api atau pemanas. Jangan menggosok - gosok tubuh penderita. Jika korban pingsan, baringkan dia dalam posisi miring. Periksa saluran pernafasan, pernafasan dan denyut nadi. Mulailah pernafasan buatan dari mulut dan menekan dada.

a. Pindahkan ke tempat kering yang teduh. Ganti pakaian basah dengan pakaian kering yang hangat, selimuti untuk mencegah kedinginan. Jika tersedia, gunakan bahan tahan angin, seperti alumunium foil atau plastik untuk perlindungan lebih lanjut. Panas tubuh dari orang lain juga bagus untuk diberikan, suruh seseorang melepas pakaian, dan berbagi pakai selimut dengan si korban. Jika penderita sadar, berikan minuman hangat jangan memberikan minuman alkohol. Segeralah cari bantuan medis.

b. Bila kita melakukan kegiatan luar ruangan ( pendakian gunung khususnya ) pada musim hujan atau di daerah dengan curah hujan tinggi, harus membawa jas hujan, pakaian hangat ( jaket tahan air dan tahan angin ) dan pakaian ganti yang berlebih dua tiga stel, serta kaus tangan dan topi ninja juga sangat penting. Perlengkapan yang tidak kalah pentingnya adalah sepatu pendakian yang baik dan dapat menutupi sampai mata kaki, jangan pakai sendal gunung atau bahkan jangan pakai sendal jepit.

c. Bawa makanan yang cepat dibakar menjadi kalori, seperti gula jawa, coklat dll. Dalam perjalanan banyak “ngemil” untuk mengganti energi yang hilang.

d. Bila angin bertiup kencang, maka segeralah memakai perlengkapan pakaian hangat, seperti jaket dan kaus tangan. Kehilangan panas tubuh tidak terasa oleh kita, dan tahu - tahu saja kita jatuh sakit.

e. Bila hujan mulai turun bersegeralah memakai jas hujan, jangan menunggu hujan menjadi deras. Cuaca di gunung tidak dapat diduga. Hindari pakaian basah kena hujan.

f. Bila merasa dirinya lemah atau kurang kuat dalam tim, sebaiknya terus terang pada team leader atau anggota seperjalanan yang lebih pengalaman untuk mengawasi dan
membantu bila dirasa perlu.

g. Semangat dan jangan gampang menyerah bila kondisi mulai memburuk.

Faktor kecelakaan dan bahkan kematian pendaki gunung, Hipotermia mengambil peranan yang cukup besar. Maka mulailah dari hal kecil, jangan suka minum - minuman keras alkohol saat melakukan pendakian. Kadang beralasan, bisa menghangatkan badan jika minum alkohol, tak masuk akal bukan jika prakteknya di buat gaya - gayaan? Menandakan jiwa dan pribadi tak bertanggung jawab, pada diri sendiri dan pada orang lain. Selamat bertualang kawan semua dan jaga kesehatan raga...
READ MORE - Mengenal Jenis-Jenis Hipotermia

Apa Itu Hipoksia ?

Mendaki gunung adalah sebuah
kombinasi yang harmonis dan unik
sekaligus menyenangkan antara hal
menyalurkan hobi berpetualang di
alam bebas di satu sisi dengan
olahraga dan olahrohani di sisi yang
lain , walau segala penghalang kerap
menjadi batu sandungan dalam
kegiatan tersebut. Namun yang harus
selalu kita ingat adalah banyak
haling rintang, hambatan, bahaya
dan resiko yang kerap mengancam
keselamatan kondisi jamasni phisik
dan rohani (psikis) kita.seandainya
kita tidak peka, tidak cermat dan
cepat tanggap dalam mengkondisikan
kemampuan dan kesehatan raga dan
faktor ketenangan kejiwaan kita
sendiri. Dari berbagai resiko tersebut
ada satu penyakit yang bisa menimpa
para penggiat alam bebas pendakian
gunung, yakni *HIPOKSIA* , karena
pada hakikatnya Mendaki gunung
tentu akan menempatkan tubuh kita
akan dominan dan sering berada di
atas ketinggian yang ekstrim. Berada
di ketinggian tentu akan mudah
memicu hipoksia karena terbatasnya
oksigen.

Dari beberapa pengamatan dan data-
data evaluasi pada kasus-kasus
kecelakaan di gunung ada dua faktor
yang sering terjadi. Pertama, efek
hipoksia ( kekurangan oksigen ) pada
tubuh. Kedua, efek fisik dari
ketinggian dari permukaan laut,
seperti suhu dan radiasi ultraviolet.
Tapi, hal yang terakhir ini jarang
terjadi pada pendaki gunung. Kecuali
misalnya kekurangan energi ( makan
yang cukup ), kedinginan, kecelakaan
yang mengakibatkan benturan dan
pendarahan yang hebat.

PROSES GEJALA HIPOKSIA :


Proses hipoksia timbul secara
perlahan. Bahkan sering terjadi
seorang pendaki gunung yang terlalu
lama dalam perjalanan pendakian
(ekspedisi pegunungan) ,
sesampainya di rumah ternyata
tubuhnya tidak bisa atau sulit
menerima perubahan suhu (RE-
ADAPTASI) . Hipoksia yang terjadi
berjalan agak lama. Tentu saja hal ini
akan mengganggu proses pernapasan
yang dilakukan paru - paru..

JADI MAKHLUK APAKAH HIPOKSIA
ITU???

Berdasarkan sejumlah literatur
kedokteran, hipoksia adalah kondisi
gejala kekurangan oksigen pada
jaringan tubuh yang terjadi akibat
pengaruh perbedaan ketinggian.
Semakin tinggi suatu tempat dari
permukaan laut, kadar oksigen yang
terkandung di dalam udara semakin
tipis. Kerja organ tubuh terutama
sistem pernafasan yang
membutuhkan pasokan oksigen akan
lebih banyak.
Berdasarkan beberapa penelitian
medis (ilmu kedokteran) dapatlah
dijelaskan bahwa sebenarnya
keseimbangan tubuh manusia selalu
dijaga dan diatur oleh system
kardiovaskuler (system jantung) dan
system pernafasan. Kondisi hipoksia
terjadi jika kita mengalami kerusakan
pada sistem jantung, pembuluh
darah dan sistem pernafasan,
Selain berada di ketinggian, berada
di ruangan tertutup tanpa sirkulasi
udara yang baik, atau di ruangan
yang bersirkulasi udara baik tetapi
dipenuhi asap rokok juga bisa
menyebabkan gangguan hipoksia.

Dalam sebuah Penelitian desertasi
doktor seorang ahli penyakit dalam
membuktikan bahwa kondisi hipoksia
menyebabkan terjadinya luka pada
lambung berupa terjadinya ulkus.
Gangguan yang terjadi pada organ
akibat hipoksia dijelaskan baik secara
kelainan organ melalui pemeriksaan
histopatologi baik secara langsung
maupun pemeriksaan
imunohistokimia.

Untuk itu para pendaki gunung harus
mengenali tanda - tandanya, serta
cara mengatasi jika mengalami
kondisi tersebut. Tanda - tanda
hipoksia atau kekurangan oksigen
antara lain pandangan kabur,
pernapasan makin cepat atau
tersengal -sengal, serta tubuh
menjadi lemas.

Frekuensi pernapasan yang meningkat
terjadi karena tubuh berusaha
memenuhi kebutuhan oksigen. Tidak
hanya memaksa paru - paru bekerja
lebih keras, kondisi ini juga
mempengaruhi jantung yang harus
bekerja keras memompa oksigen
dalam darah yang hanya sedikit itu
untuk didistribusikan ke seluruh
tubuh.

Selain dari gejala fisik, kondisi
Hipoksia juga bisa dikenali dari
perubahan perilaku. Dalam kondisi
hipoksia, otak juga akan kekurangan
oksigen sehingga pola pikir seorang
pendaki berubah menjadi kacau dan
sulit membuat keputusan yang tepat.
Dalam keadaan hipoksia, yang
dominan hanya emosi dan ini sangat
mempengaruhi pengambilan
keputusan. Makanya para pendaki
sering tersesat, salah satunya karena
otak tidak mendapatkan oksigen yang
cukup untuk bisa bekerja dengan
baik.

LEVEL (TINGKAT) KEPARAHAN
HIPOKSIA :

1. HIPOKSIA FULMINAN :
Adalah sebuah kondisi saat dimana
terjadi pernapasan yang sangat
cepat. Paru - paru menghirup udara
tanpa adanya udara bersih
( oksigen ). Sering dalam waktu satu
menit akan jatuh pingsan.

2. HIPOKSIA AKUT :
Terjadi pada udara yang tertutup
akibat keracunan karbon monoksida.
Misalnya, seorang pendaki gunung
tiba - tiba panik takkala udara
belerang datang menyergap. Udara
bersih tergantikan gas racun,
akhirnya paru - paru tak kuasa
menyedot udara bersih. Mendadak ia
pingsan.

HIPOKSIA DAPAT DIHINDARI/DICEGAH
DAN DITOLONG :

Hipoksia sebenarnya dapat dihindari
oleh para pendaki gunung atau
siapapun juga., Para pendaki gunung
yang berpengalaman biasanya telah
melakukan adaptasi dengan
ketinggian. Namun untuk orang yang
memiliki permasalahan pada
pembuluh darahnya baik pada
pembuluh darah otak maupun
pembuluh darah jantung, hipoksia
akan menyebabkan jantung akan
mengalami iskemia (kekurangan
oksigen) bahkan sampai terjadinya
infark (kematian jaringan). Begitu
pula pada orang yang sudah
mempunyai permasalahan pembuluh
darah otak maka kekurangan oksigen
juga akan lebih memperburuk
penurunan oksigen pada otak
sehingga korban menjadi tidak sadar.
Organ-organ lain juga jelas akan
mengalami gangguan jika terjadinya
hipoksia.
Pada orang-orang yang memang

sudah biasa tinggal pada daerah
pada ketinggian atau daerah dengan
kadar oksigen rendah, biasanya tubuh
sudah dapat mentoleransi
(mengadaptasi). Tetapi, adaptasi ini
ada batasnya dan jika kondisi ini
terus terjadi tetap akan
membahayakan jiwa. Salah satu
contoh kasus adalah musibah yang
dialami oleh almarhum WAMEN ESDM
( Prof. Dr Widjajono Partowidagdo).
Beliau tewas saat mendaki Gunung
Tambora di Pulau Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat pada Sabtu (21 April
2012). Penyebab pasti kematian
wamen yang baru bertugas selama
enam bulan itu diduga karena sesak
nafas akibat kekurangan oksigen.
Faktor usia Widjajono (61) juga
berpengaruh kuat. Karena pada
umumnya orang dengan usia lanjut
maka potensi terganggunya saluran di
pembuluh darah sangat tinggi.
Dengan aktivitas berat dengan medan
pendakian yang sering kali ekstrim
saat mendaki gunung ditambah
pasokan oksigen yang tipis, hipoksia
dapat berakibat fatal yakni kematian.
Namun menurut diagnose dr Phaidon
L Toruan, sarjana kedokteran lulusan
Universitas Padjajaran Bandung,
dalam blognya menulis, Widjajono
yang berpengalaman mendaki gunung
Fuji, Himalaya, Kilimanjaro, tentu
sudah mengukur dirinya saat
sebelum pendakian ke Gunung
Tambora di Kabupaten Dompu Bima
engan ketinggian 2.850 mdpl.
Menurut Phaidon, sesak nafas yang
dialami Wamen Widjajono bisa
disebabkan oleh kurangnya oksigen
dan bisa juga merupakan salah satu
tanda serangan jantung. Dua gejala
terkait gejala serangan jantung
adalah Angina (rasa nyeri seperti
ditekan di bagian dada), dan Aritmia
(gangguan irama jantung yang dapat
menyebabkan palpitasi ataudenyut
jantung yang abnormal).
Kedua kondisi ini, Angina dan aritmia
terjadi karena kurangnya pasokan
darah yang membawa oksigen ke otot
jantung. Biasanya diikuti oleh gejala
lain seperti pusing, letih yang
berkepanjangan, mual, berkeringat
dingin, dan sesak nafas. Gejala
tersebut merupakan pertanda awal
serangan jantung. Hanya saja gejala
tersebut dianggap sebagai masuk
angin. Terlebih, kalau ada proses
pendakian di gunung yang memang
cuacanya dingin. Akibatnya
pertolongan pertama seringkali
terlambat diberikan.
Serangan jantung menghentikan
suplai oksigen ke otot jantung
menyebabkan otot-otot jantung akan
mati sewaktu tidak mendapatkan
darah. otot jantung beda dengan otot
lain yang tidak dapat mengalami
regenerasi. Kalau semakin lama gejala
yang menunjukkan serangan ini tidak
diatasi, akan semakin banyak
kerusakan permanen pada otot-otot
jantung dan bahkan jika terus
dibiarkan dapat mengalami kematian.
Dalam konteks kejadian yang dialami
Wamen ESDM, Phaidon menyebutkan
dengan usia yang mencapai 61 tahun
kapasitas fisik, termasuk fungsi
jantung dan paru menurun. Apalagi
jika tidak diimbangi dengan gaya
hidup sehat.

Pertolongan pertama ketika
menghadapi kondisi ini tentu saja
dengan memberikan oksigen. Tabung
oksigen berukuran kecil yang bisa
dibawa ke mana - mana sangat
mudah diperoleh di apotek dengan
harga terjangkau, sehingga tidak ada
salahnya para pendaki melengkapi
diri dengan alat ini.
Jika tabung oksigen belum cukup
menolong, maka semua pakaian harus
dilonggarkan agar pernapasan
menjadi lebih lancar. Kerah baju
harus dibuka, ikat pinggang dilepas
dan juga bra pada perempuan mau
tidak mau harus dilepas supaya
saluran napasnya tidak sesak.
Namun yang terpenting dari semua
itu adalah, sesegera mungkin pendaki
yang mengalami hipoksia harus
dibawa ke lokasi yang lebih rendah
supaya mendapat oksigen lebih
banyak dari udara pernapasan. Makin
lama berada dalam kondisi hipoksia,
makin besar resiko kerusakan organ
karena tidak mendapat suplai
oksigen.
Daya tahan seseorang saat berada
dalam kondisi hipoksia sangat
beragam, salah satunya dipengaruhi
oleh kadar sel darah merah serta
hemoglobin. Orang - orang yang
sehari - hari tinggal di gunung secara
alamiah lebih tahan terhadap
hipoksia karena sel darah merahnya
lebih banyak. Untuk mencegah
dampak buruk dari hipoksia, para
pendaki gunung yang sebelumnya
mengidap penyakit jantung,
pernapasan clan sirkulasi darah
dianjurkan untuk tidak mencapai
ketinggian yang melebihi daya tahan
tubuh,
READ MORE - Apa Itu Hipoksia ?

CPR - RPJ

Pada Keadaan normal, oksigen diperoleh dengan bernapas dan diedarkan dalam aliran darah ke seluruh tubuh. Bila proses pernapasan dan peredaran darah gagal, diperlukan tindakan resusitasi untuk memberikan oksigen ke tubuh. Tindakan ini didasarkan pada 3 pemeriksaan yang disebut langkah-langkah ABC resusitasi: Airway (saluran napas), Breathing (bernafas), dan Circulation (peredaran darah). Untuk orang yang tidak sadar, ikuti urutan ABC sebelum memberikan pertolongan lain Buka saluran napas, usahakan agar si pasien bernafas, dan periksa kelancaran peredaran darahnya dari denyut nadi atau petunjuk lain seperti kewajaran warna kulitnya. Bila pasien tidak bernafas, segera berikan pernapasan bantuan untuk meniupkan oksigen ke tubuhnya. Bila tidak ada denyut atau tanda peredaran darah lalin, segeralah lakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation; resusitasi jantung-paru)
Airways
Untuk membuka saluran napas, letakkan satu tangan di dahi pasien, dan dua jari tangan di bawah dagunya. Dengan lembut dongakkan kepalanya dengan menekan dahi sambil sedikit mendorong dagu pasien.
Breathing
Memeriksa ada tidaknya napas, dengarkan bunyi napasnya atau rasai dengan pipi anda sampai 10 detik. Bila tak ada tanda bernafas, mulailah pernapasan buatan.
Circulation
Untuk memeriksa peredaran darah, raba denyut nadi dengan dua jari selama 10 detik. Untuk bayi rabalah denyut brakhial di bagian dalam lengan. Untuk orang dewasa atau anak-anak, raba denyut karotid di leher di rongga antara trakhea(saluran udara)dengan otot besar leher. Periksa tanda-tanda lain peredaran darah, misalnya kewajaran warna kulitnya. Bila tak ada tanda-tanda peredaran darah, segera lakukan CPR
Ketika anda menemukan korban, lakukanlah Penilaian dengan memeriksa responnya melalui respon suara anda. Panggillah nama korban jika anda mengenalnya atau dengan cara mengoyangkan bahu korban (hati-hati bila curiga ada cedera tulang belakang).
Cek nafas korban jika ada nafas berilah oksigen
jika TIDAK ADA NAFAS segera cek nadi korban selama 10 detik jika TIDAK ADA DENYUT NADI segera INGAT C-A-B dan segera lakukan KOMPRESI DADA / CHEST COMPRESSIONS dengan rasio 30 kali kompresi dada : 2 kali bantuan nafas. (Perbadingan 30:2 dilakukan dengan satu atau dua penolong) lakukan dengan penekanan yang cepat dan penekanan yang dalam dengan kecepatan 100/mnt.
RJP di lakukan 5 siklus kemudian cek kembali kondisi korban.
Jika korban menunjukkan tanda-tanda pulihnya satu atau semua sistem (Jantung dan Pernapasan), maka tindakan RJP harus segera dihentikan atau hanya diarah ke sistem yang belum pulih saja.Biasanya yang paling lambat pulih adalah pernafasan spontan, maka hanya dilakukan tindakan Resusitasi Paru (nafas buatan) saja.
Jika korban belum menunjukkan tanda-tanda pulihnya kedua sistem, lakukan kembali Resusitasi Jantung Paru (RJP) selama 5 siklus, setelah itu cek kembali kondisi korban.
READ MORE - CPR - RPJ

Tips Memilih Sepatu Tracking

Tips memilih sepatu Hiking/
treking:

*pemilihan bahan
pilihlah sepatu dg bahan sintetis
kalo bisa yg waterproof namun
breathable spt kain 3layer
goretex,schoeller,dermizak
bahan2 tsb memiliki bobot yg
cukup ringan dan waterproof
shg tdk menambah beban ketika
dlm keadaan basah namun
breathable shg mudah melepas
keringat
jd gk basah luar dalam

*konstruksi sepatu
pilihlah sepatu dg konstruksi yg
melindungi mata kaki,memiliki
bagian yg keras pada bagian dpn
dan belakang(tungkai) sbg
pelindung jatuhan material spt
batu/cedera saat tersandung dll

*in sole
pilih sole bagian dalam yg
empuk dan memiliki ruang2
kosong (bagian dalam yg
kotak2),konstruksi spt ini
mampu meredam beban
langkah kita shg kita melangkah
lebih nyaman tentunya msh
dilapisi lg dg lidah bag dalam
sepatu yg nyaman

*out sole
pilihlah sepatu dg sol luar yg
memiliki bentuk contra grip
(gigi yg berlawanan arah antara
bag depan dan belakang)
pilih sol dg teknologi bahan anti
slip spt vibram ato traxion(pd
adidas)

semakin nyaman dan ringan
sepatu kita semakin ringan
beban kaki kita menopang berat
badan,gravitasi,dan berat
bawaan tas kita
selain sbg alas kaki sepatu jg berperan sbg safety gear melindungi dan meminimalisir cedera kaki
nah masih ada kaitan nya kan dg MH

semoga bermanfaat
READ MORE - Tips Memilih Sepatu Tracking

Kiat Mengurangi Sampah Di Gunung

beberapa kiat untuk mengurangi sampah dari barang bawaan Anda.

Kurangi membawa makanan kemasan. Kurangi mengonsumsi makanan kemasan yang berpotensi menimbulkan sampah. Sampah-sampah yang berada di gunung biasanya berasal dari makanan kemasan yang dibawa pendaki.

Untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, sebaiknya Anda membawa makanan kemasan secukupnya. Anda juga bisa membeli makanan kemasan yang ukurannya jumbo agar bungkus makanan yang dihasilkan tidak terlalu banyak.

Sediakan trash bag atau kantong sampah untuk wadah sampah. Anda pasti malas untuk memasukan sampah-sampah bawaan ke dalam tas. Untuk mengatasinya, bawalah kantong sampah yang ukurannya besar. Sehingga sampah tidak akan tercampur dengan barang bawaan Anda lainnya yang ada di dalam tas.

Pisahkan antara sampah organik dan nonorganik. Memisahkan sampah organik dan nonorganik akan sedikit meringankan beban sampah yang harus diangkut. Anda tidak perlu memasukan sampah organik ke dalam kantong sampah.

Sampah organik dapat dikubur di dalam tanah agar pembusukannya terjadi di dalam tanah. Tetapi sebelumnya pastikan tidak ada sampah nonorganik seperti plastik tercampur dengan sampah organik. Ingat, jangan membuang sampah organik tersebut di sungai atau mata air.

Bawa kembali sampah yang dihasilkan. Sampah-sampah dari sisa bungkus makanan, kaleng gas bekas, batu baterai yang sudah habis, harus dibawa turun kembali setelah mendaki.

Kondisi fisik yang sudah lelah ketika mendaki, menjadi salah satu faktor yang membuat beberapa pendaki malas membawa turun kembali sampah tersebut. Agar tidak terlalu lelah, Anda bisa memikul kantong sampah secara bergantian dengan rekan Anda, jika Anda melakukan perjalanan dengan rombongan.

Ketika melakukan pendakian, ada sebuah istilah yang sering dikenal sebagai zero waste, yang berarti pendaki tidak boleh meninggalkan apapun di gunung. Jika kita bisa bertanggung jawab atas sampah yang kita hasilkan, tentu saja kita juga sudah bertanggung jawab atas kelestarian alam
READ MORE - Kiat Mengurangi Sampah Di Gunung

Cara Merawat Sleeping Bag

Apakah anda salah seorang yang selalu melakukan perjalanan keluarga di penginapan maupun camping menginap di alam terbuka dengan menggunakan sleeping bag, baik itu sleeping bag polar maupun sleeping bag hollowfill/Dacron? Setelah beberapa kali pemakaian, kemudian anda mencium bau yang kurang enak saat memakai maupun pemandangan jamur, yaa kan tinggal dibuang beli yang baru deh.
Bagaimana kalau anda termasuk orang yang suka merawat perlengkapan outdoor pribadinya? Walaupun punya dana lebih, ya sedikit hidup lebih hemat dan sedikit nyampahlah. Kalau gak mau nyuci sendiri kan tinggal nyuruh orang yang mau nyuciin. Dengan merawatnya walaupun harga sleeping bag anda murah akan jauh lebih baik kualitas jangka panjangnya dari pada sleeping bag dengan harga yang mahal tapi tidak dirawat sama sekali. Apalagi kalau ternyata cuman mahalnya saja padahal bahannya sama saja dengan yang lebih murah.
Nah, ni ada sedikit tips bagaimana cara merawat sleeping bag outdoor. Mungkin masih ada yang belum mengetahuinya, so cekidot ya…
*Cara Mencuci Sleeping Bag.
Gunakan bathtub atau baskom yang sekiranya cukup untuk merendam sleeping bag, dengan air hangat ataupun langsung air keran (biar cepat).Tanbahkan mild soap/sabun tanpa detergent seperti shampoo atau sabun bayi.
Biarkan sleeping bag bag anda berendam sepenuhnya selama 20-30 menit.Kucek-kucek pakai tangan dengan lembut, kalau masih ada noda yang sedikit menempel sikatlah dengan lembut, jangan kasar nanti akan merusak lapisan tahan airnya. Kalau tidak bisa hilang juga, ya biarkan saja.
Sudah beres dengan kucek-kucek, bilaslah seperti biasa hingga sabunnya hilang.
Untuk membuang airnya cukup dengan cara meremas/menekannya saja. Jangan diperas dengan cara dipelintir, nanti akan merusak bahan dalamnya.
Keringkan sleeping bag anda dengan cara digantung atau menggunakan hanger dan hanya diangin-anginkan saja. Jangan dijemur kena matahari langsung.
Biasanya 24 jam dah kering, tergantung cuaca. Kalo sudah kering tinggal…
*Cara Menyimpan Sleeping Bag.
Ada dua perlakuan terhadap penyimpanan sleeping bag anda, penyimpanan yang tidak terlalu lama (sering dipakai) dan untuk jangka waktu yang lama.
Untuk anda yang sering bepergian, hingga tiap satu minggu sekali. Simpan dengan menggunakan kantung sleeping bag bawaannya tidak terlalu bermasalah, namun akan lebih baik dengan cara menghamparkannya saja atau dimasukkan kedalam kantung yang lebih besar agar tidak terKOMPRESI/tertekan saat penyimpanan.
Untuk yang jarang bepergian atau hanya sesekali saja. Untuk penyimpanan dalam jangka waktu yang lama dapat anda hamparkan saja atau anda simpan didalam kantung yang lebih besar atau digantung didalam lemari menggunakan hanger atau loop pada kaki sleeping bag agar tidak terKOMPRESSI/tertekan pada saat penyimpanan sehingga bahan dalaman sleeping bag akan lebih awet tambahkan juga pengharum dan anti jamur ya.semoga bermanfaat
READ MORE - Cara Merawat Sleeping Bag

Minggu, 18 Mei 2014

Apa Saja Syarat Menjadi Pendonor Darah?

Menyumbangkan darah tidak akan merugikan pendonor karena darah kita dibentuk oleh sumsung tulang. Sel-sel darah kita mempunyai umur tertentu dan selalu diperbaharui. Mesti begitu dalam menyumbangkan darah perlu diperhatikan kesehatan calon donor agar darah yang disumbangkan bisa berguna bagi orang lain.

Apa saja syarat menjadi pendonor darah?

Pertama, Anda harus berusia 17 - 65 tahun
Kedua, Anda harus dalam keadaan sehat. Artinya kadar hemoglobin harus normal (tidak mengalami anemia)
Ketiga, Anda sedang tidak menderita penyakit menular, seperti HIV, malaria, sifilis atau hepatitis.
Keempa, berat badan Anda saat mendonor minimal 45kg.
Kelima, Anda yang perempuan sedang tidak hamil, menyusui atau menstruasi.
Keenam, tekanan darah normal, yaiotu sistole 110-160mmHG dan diastoloe 70-100mmHG.
Ketujuh, jarakdengan transfusi sebelumnya minimal 3 bulan.

Darah yang sudah diambil akan diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya penyakit menular. Jika terhanya positif hepatitis atau HIV tidak akan digunakan untuk transfusi. Tes HIV akan dijaga kerahasiaannya sehingga tidak akan diketahui orang lain
READ MORE - Apa Saja Syarat Menjadi Pendonor Darah?

Donor Darah, Banyak Manfaatnya !!!

Ajakan donor darah sudah lama digaungkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu saudara kita yang membutuhkan transfusi darah. Sayangnya kesadaran mendonorkan darah ini di masyarakat kita masih tergolong rendah. Terbukti, kantor PMI masih sering mengalami kekurangan stock dara, termasuk darah golongan tertentu yang langka, yang sewaktu-waktu dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa pasien dirumah sakit.

Donor darah sebenarnya merupakan simbiosis mutualisme, yang sama-sama memberi keuntungan, baik bagi pendonor maupun penerima donor, setiap tetes darah yang kita sumbangkan memberikan kesempatan hidup lebih lama lagi buat mereka yang membutuhkan. Sementara, bagi yang mendonorkan darah, akan memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik.

Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas adalah salah besar. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah batu, setidaknya ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan.

Pertama, menjaga kesehatana jantung. Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung, Zat besi yang berlebihan didalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol Produk oksidasi tersebut akan menumpuk  pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan resiko penyakit jantung

Kedua, meningkatkan produksi sel darah merah. Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kita mendonorkan darah . Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.

Ketiga, membantu penurunan berat tubuh. Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. sebab dengan memberikan sekitar 450ml darah akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650kk. Itu jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.

Keempat, mendapat kesehatan psikologis. Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.

Kelima, mendeteksi penyakit serius, Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai penyakit seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah ini adalah informasi penting untuk mengatisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah " rambu peringatan " yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.

Setelah menginjak usia 18 tahun, cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah seruap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaan yang senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh jua=ta sendiri. Dan usia maksimal untuk melakukan kebiasaan baik ini adalah hingga usia 60 tahun. Jadi ayo jangan tunggu lama lagi. Ayo donorkan darahmu
READ MORE - Donor Darah, Banyak Manfaatnya !!!

Jumat, 09 Mei 2014

Pengapuran Sendi



pengapuran sendi

gejala ==> nyeri dan rasa kaku pada sendi-sendi terutma lutt dan biasanya terjai pada pagi hari

3 jenis penyakit yang paling umum
1. osteo astritis (pengapuran sendiri)
2. gout astritis (asam urat)
3. rhematoid atritis (rematik pada usia muda, biasanya termasuk penyakit autoimun/over imunitas)

Rhematoid astritis ( rematik pada usia muda ) biaanya muncul pada persendian jari dan membengkak/deformitas (perubahan bentuk)

Jangan berolah raga pada saat penyakit rematik datang menyerang. Setelah lebih dari 14 hari berolahraga yang ringan seperti sepeda statis dan renang baik dilakukan setelah rematik teratasi.

Adakaha makanan penyebab pengapuran sendi?
obesitas juga dapat menjadi penyebab penyakit pengapuran sendi datang lebih cepat.

Tips ==>
Gunakan pelindung lutut/siku pada saat berolahraga berat guna melindungi benturan

1. perhatikan postur tubuh yang benar pada saat duduk
2. posisi duduk, luruskan kaki dan angkat ujung jari kemudan sentuh ujung jari pelan-pelan
3. poisi duduk, angkat kaki kedepan hingga lurus selama 3 hitunan

READ MORE - Pengapuran Sendi

Kamis, 08 Mei 2014

Herpes zoster

Herpes zoster (nama lain: shingles atau cacar ular cacar api) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Setelah seseorang menderita cacar air, virus varicella-zoster akan menetap dalam kondisi dorman (tidak aktif atau laten) pada satu atau lebih ganglia (pusat saraf) posterior. Apabila seseorang mengalami penurunan imunitas seluler maka virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebar melalui saraf tepi ke kulit sehingga menimbulkan penyakit herpes zoster. Di kulit, virus akan memperbanyak diri (multiplikasi) dan membentuk bintil-bintil kecil berwarna merah, berisi cairan, dan menggembung pada daerah sekitar kulit yang dilalui virus tersebut. Herper zoster cenderung menyerang orang lanjut usia dan penderita penyakit imunosupresif (sistem imun lemah) seperti penderita AIDS, leukemia, lupus, dan limfoma.

Epidemologi


Herpes zoster ditularkan antarmanusia melalui kontak langsung, salah satunya adalah transmisi melalui pernapasan sehingga virus tersebut dapat menjadi epidemik di antara inang yang rentan. Resiko terjangkit herpes zoster terkait dengan pertambahan usia. Hal ini berkaitan adanya immunosenescence, yaitu penurunan sistem imun secara bertahap sebagai bagian dari proses penuaan. Selain itu, hal ini juga terkait dengan penurunan jumlah sel yang terkait dalam imunitas melawan virus varicella-zoster pada usia tertentu. Penderita imunosupresi, seperti pasien HIV/AIDS yang mengalami penurunan CD4 sel-T, akan berpeluang lebih besar menderita herpes zoster sebagai bagian dari infeksi oportunistik.

Herpes Zoster bukan Herpes Genital atau Herpes Simplex, oleh karenanya Herpes Zoster yang merupakan bawaan dari Penyakit Cacar Air atau Varisela Zoster tidak akan menular pada orang lain menjadi Herpes Zoster juga, kecuali orang tersebut belum pernah terkena Cacar Air, maka ia bisa terjangkit Cacar Air. Tetapi pada umumnya orang dewasa telah pernah terkena Cacar Air pada masa kecilnya, sedangkan Balita zaman sekarang yang telah divaksinasi lengkap juga telah mendapat Vaksinasi Cacar Air (Varisela). Vaksinasi Varisela sebaiknya diberikan pada orang yang belum pernah terkena Cacar Air, tetapi bagi mereka yang telah berusia di atas 50 tahun sebaiknya diberikan Vaksinasi Varisela apakah sudah pernah terkena Cacar Air atau tidak sebagai booster (penguat), sehingga jika timbul Lepuh (singhle) Herpes Zoster tidak parah. Sebagaimana halnya Vaksinasi MMR yang juga menggunakan Virus yang dilemahkan, maka pasien yang divaksinasi harus dalam kondisi Fit agar demam akibat vaksinasi minimal.

Gejala


Pada awal terinfeksi virus tersebut, pasien akan menderita rasa sakit seperti terbakar dan kulit menjadi sensitif selama beberapa hari hingga satu minggu. Penyebab terjadinya rasa sakit yang akut tersebut sulit dideteksi apabila ruam (bintil merah pada kulit) belum muncul. Ruam shingles mulai muncul dari lepuhan (blister) kecil di atas dasar kulit merah dengan lepuhan lainnya terus muncul dalam 3-5 hari. Lepuhan atau bintil merah akan timbul mengikuti saraf dari sumsum tulang belakang dan membentuk pola seperti pita pada area kulit. Penyebaran bintil-bintil tersebut menyerupai sinar (ray-like) yang disebut pola dermatomal. Bintil akan muncul di seluruh atau hanya sebagian jalur saraf yang terkait. Biasanya, hanya satu saraf yang terlibat, namun di beberapa kasus bisa jadi lebih dari satu saraf ikut terlibat. Bintil atau lepuh akan pecah dan berair, kemudian daerah sekitarnya akan mengeras dan mulai sembuh. Gejala tersebut akan terjadi dalam selama 3-4 minggu. Pada sebagian kecil kasus, ruam tidak muncul tetapi hanya ada rasa sakit.

Deteksi

Untuk mendeteksi penyakit herpes zoster, dapat dilakukan beberapa macam tes, yaitu;
  • Kultur virus
Cairan dari unilepuh yang baru pecah dapat diambil dan dimasukkan ke dalam media virus untuk segera dianalisa di laboratorium virologi. Apabila waktu pengiriman cukup lama, sampel dapat diletakkan pada es cair. Pertumbuhan virus varicella-zoster akan memakan waktu 3-14 hari dan uji ini memiliki tingkat sensitivitas 30-70% dengan spesifitas mencapai 100%.
  • Deteksi antigen
Uji antibodi fluoresens langsung lebih sensitif bila dibandingkan dengan teknik kultur sel. Sel dari ruam atau lesi diambil dengan menggunakan scapel (semacam pisau) atau jarum kemudian dioleskan pada kaca dan diwarnai dengan antibodi monoklonal yang terkonjugasi dengan pewarna fluoresens. Uji ini akan mendeteksi glikoproten virus.
  • Uji serologi
Uji serologi yang sering digunakan untuk mendeteksi herpes zoster adalah ELISA.
  • PCR
PCR digunakan untuk mendeteksi DNA virus varicella-zoster di dalam cairan tubuh, contohnya cairan serebrospina.

Pengobatan


Pengobatan terhadap herpes zoster terdiri dari tiga hal utama yaitu pengobatan infeksi virus akut, pengobatan rasa sakit akut yang berkaitan dengan penyakit tersebut, dan pencegahan terhadap neuralgia pascaherpes. Penggunaan agen antiviral dalam kurun waktu 72 jam setelah terbentuk ruam akan mempersingkat durasi terbentuknya ruam dan meringankan rasa sakit akibat ruam tersebut. Apabila ruam telah pecah, maka penggunaan antiviral tidak efektif lagi. Contoh beberapa antiviral yang biasa digunakan untuk perawatan herpes zoster adalah Acyclovir, Famciclovir, dan Valacyclovir.
Untuk meringankan rasa sakit akibat herpes zoster, sering digunakan kortikosteroid oral (contoh prednisone). Sedangkan untuk mengatasi neuralgia pascaherpes digunakan analgesik (Topic agents), antidepresan trisiklik, dan antikonvulsan (antikejang). Contoh analgesik yang sering digunakan adalah krim (lotion) yang mengandung senyawa calamine, kapsaisin, dan xylocaine. Antidepresan trisiklik dapat aktif mengurangi sakit akibat neuralgia pascaherpes karena menghambat penyerapan kembali neurotransmiter serotonin dan norepinefrin. Contoh antidepresan trisiklik yang digunakan untuk perawatan herpes zoster adalah Amitriptyline, Nortriptyline, Nortriptyline, dan Nortriptyline. Untuk mengontrol sakit neuropatik, digunakan antikonvulsan seperti Phenytoin, carbamazepine, dan gabapentin.

Pencegahan


Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian vaksinasi. Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut. Vaksin herpes zoster dapat berupa virus herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia dan penderita imunokompeten, serta imunosupresi.

Perkembangan Ruam Herpes Zoster

Hari 1
 Hari 2


 Hari 5


Hari 6

READ MORE - Herpes zoster

Apa Itu Herpes ?



HERPES, demikianlah kalangan medis menyebut penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berkelompok ini. Gelembung-gelembung tersebut berisi air pada dasar peradangan. Ada dua macam penyakit herpes, yaitu herpes genitalis dan herpes zoster. Herpes genitalis disebabkan virus herpes simpleks dan merupakan penyakit kelamin, sedangkan herpes zoster karena virus varisela zoster dan menyerang kulit secara umum.

Di Jawa, herpes zoster lebih dikenal dengan sebutan dompo. Sebenarnya herpes zoster merupakan kelanjutan dari cacar air yang juga disebabkan virus varisela zoster. Bedanya dari cacar air, herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.

Jika seseorang sembuh dari cacar air, virus penyebabnya tidak 100% musnah. Virus bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Nah, pada saat daya tahan tubuh melemah, virus akan muncul kembali dalam bentuk herpes zoster. Itulah mengapa gejala yang ditunjukkan penyakit ini hampir sama dengan gejala penyakit cacar.

Awalnya, seseorang akan merasa demam, menggigil, sesak napas, nyeri di persendian atau pegal di satu bagian rubuh. Saking pegalnya, lazimnya penderita akan minta dipijat atau malah minum jamu pegal linu. Pasien biasanya juga mengeluh terserang migrain, usus buntu, atau serangan jantung. Setelah tahap itu terlalui akan timbul gelembung-gelembung kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu sisi, dan meliputi daerah persarafan tertentu. Gelembung-gelembung ini terasa nyeri dan dapat pecah sehingga mudah timbul infeksi oleh bakteri.

Jika sakitnya parah, gelembung bisa muncul di bagian tubuh lain seperti di dahi, sekitar genital, bahkan sampai area mata. Gelembung yang kadang terasa gatal ini biasanya hanya muncul di satu sisi tubuh, misalnya kanan saja atau kiri saja. Lokasi munculnya gelembung di kulit mengikuti area persarafan yang selama itu menjadi tempat varisela zoster mendekam. Maka lokasinya juga sama dengan lokasi serangan ketika cacar air dulu. Serangan bisa terjadi pada satu atau beberapa area persarafan sekaligus. Inilah yang menyebabkan serangannya bisa meluas ke beberapa bagian tubuh, termasuk ke bagian kepala. Namun, kebanyakan hanya menyerang area persarafan di sekitar dada.

Gelembung-gelembung pada kulit sebaiknya dijaga agar tidak pecah, karena bisa menimbulkan bekas atau menjadi jalan masuk bagi kuman lain. Untuk mencegahnya, bisa digunakan bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Setelah beberapa hari, gelembung akan kempis sendiri karena diserap tubuh dan bekasnya kemudian akan menghitam. Di saat sakit, penderita boleh saja mandi jika memang tahan dengan hawa dingin air.

Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain atau ke orang lain kalau terjadi persentuhan. Khusus varisela zoster juga dapat ditularkan melalui udara, walau daya tularnya tidak sebesar cacar air. Jika seseorang tertular dan sebelumnya belum pernah sakit cacar air, ia akan terkena cacar air dulu dan tidak langsung herpes zoster. Gejalanya juga tidak sehebat herpes zoster.

Karena itu, penderita sebaiknya beristirahat dulu sampai lukanya mengering dan penderita sudah tidak merasa pegal-pegal lagi. Waktunya bisa hampir dua minggu. Istirahat di sini juga perlu, agar tidak tertular penyakit yang lain lagi.

Lanjut Usia

Herpes zoster intinya memang berurusan dengan daya tahan tubuh. Tak heran kalau penyakit ini banyak menyerang kaum lanjut usia atau mulai di atas 50 tahun. Pada usia di atas 50 tahun, banyak orang yang terserang akibat daya tahan tubuhnya lemah. Orang-orang pada usia produktif juga mudah terserang jika kebetulan masuk golongan rentan. Misalnya, mereka yang terinfeksi HIV, penderita keganasan, atau penerima transplantasi organ tubuh. Juga terhadap orang yang menerima terapi imunosupresif, kemoterapi, dan radiasi seperti penderita kanker.

Penyakit ini harus cepat ditangani. Paling tidak dalam tiga hari sejak muncul demam, harus segera diberi obat-obat antivirus seperti famsiklovir, valasiklovir, asiklovir, vidarabin, atau foskarnet. Efektivitas pengobatan ini 100%, meski tidak seluruh virus terbasmi.

Jika serangan virus sudah sampai ke mata, penderita dianjurkan berobat juga ke dokter mata, agar kerusakan saraf di sekitarnya dapat dicegah. Sebab, kerusakan saraf yang disebabkan penyakit ini sangat sulit dipulihkan.

Bagi orang sehat, untuk pencegahan bisa dilakukan imunisasi dengan vaksin varisela zoster. Pada anak sehat usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%. Setelah itu, untuk menyempurnakannya, berikan imunisasi sekali lagi saat dewasa. Kekebalan yang didapat ini bisa bertahan sampai 10 tahun.

READ MORE - Apa Itu Herpes ?

Rabu, 07 Mei 2014

Seperti Apa Standar Air Bersih?

Air jernih yang kita lihat sehari-hari, yang biasa kita minum, apakah sudah bener-benar sehat dan juga layak untuk kita konsumsi? Dari mana kita tahu air tersebut memang bersih. Mengutip Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Air bersih disini kita kategorikan hanya untuk yang layak dikonsumsi, bukan layak untuk digunakan sebagai penunjang aktifitas seperti untuk MCK. Karena standar air yang digunakan untuk konsumsi jelas lebih tinggi dari pada untuk keperluan selain dikonsumsi. Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi.
1. Syarat fisik, antara lain:
a. Air harus bersih dan tidak keruh
b. Tidak berwarna apapun
c. Tidak berasa apapun
d. Tidak berbau apaun
e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)
f. Tidak meninggalkan endapan
2. Syarat kimiawi, antara lain:
a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan
c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2
3. Syarat mikrobiologi, antara lain:
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.
Seperti kita ketahui jika standar mutu air sudah diatas standar atau sesuai dengan standar tersebut maka yang terjadi adalah akan menentukan besar kecilnya investasi dalam pengadaan air bersih tersebut, baik instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih. Dalam penyediaan air bersih yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat banyak mengutip Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan kualitas, yaitu:
a. Aman dan higienis.
b. Baik dan layak minum.
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
d. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat
Parameter yang ada digunakan untuk metode dalam proses perlakuan, operasi dan biaya. Parameter air yang penting ialah parameter fisik, kimia, biologis dan radiologis yaitu sebagai berikut:
Parameter Air Bersih secara Fisika
1. Kekeruhan
2. Warna
3. Rasa & bau
4. Endapan
5. Temperatur
Parameter Air Bersih secara Kimia
1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen, dll.
2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.
3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen.
Parameter Air Bersih secara Biologi
1. Bakteri
2. Binatang
3. Tumbuh-tumbuhan
4. Protista
5. Virus
Parameter Air Bersih secara Radiologi
1. Konduktivitas atau daya hantar
2. Pesistivitas
3. PTT atau TDS (Kemampuan air bersih untuk menghantarkan arus listrik)
Dengan standar tersebut maka air konsumsi yang kita gunakan akan aman bagi kesehatan kita, karena itu jadilah manusia yang selektif demi kesehatan dan juga keberlangsungan kita. Semoga bermanfaat.

READ MORE - Seperti Apa Standar Air Bersih?

Kenali Gejala-Gejala Diabetes Melitus

kenali gejala-gejala diabetes melitus

1. sering buang air kecil, terutama pada malam hari
2. cepat merasa lapar dan dahaga
3. berat badan menurun, sebaliknya nafsu makan bertambah
4. cepat merasa lelah dab mengantuk
5. mudah timbul bisul atau abses dengan kesembuhan yang lama
6. gatal-gatal terutama dibagian luar'
7. sering kesemutan
8. gairah sex menurun
9. penglihatan kabur, ditandai dengan seringnya berganti ukuran kaca mata
10. ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan bayi lebih dari 4kg
READ MORE - Kenali Gejala-Gejala Diabetes Melitus

Selasa, 06 Mei 2014

5 Fakta Penting tentang Virus MERS-CoV

Sejak beberapa pekan lalu, dunia dikejutkan kembali oleh virus MERS. Sebelumnya, pernah terjadi kasus serupa pada 2012. Tercatat ada sekitar 262 kasus virus yang menyerang sistem pernapasan ini dan telah dikonfirmasi oleh 12 negara.

Virus yang diduga berasal dari Timur Tengah ini tentunya perlu diketahui lebih dalam. Berikut lima hal tentang MERS, berdasarkan laporan CNN, Senin 5 Mei 2014.

1. MERS merupakan virus korona.

MERS sejenis dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang berasal dari flu biasa, namun tidak separah SARS, yang pada satu dekade lalu mengakibatkan 8.000 orang sakit dan 773 orang meninggal. Para peneliti mengatakan, setidaknya saat ini MERS belum menyebar dengan mudah terhadap manusia.

Centers for Disease Control and Prevention mengatakan, virus ini menyerang sistem pernapasan, sehingga mengakibatkan orang yang terjangkitnya demam, batuk, dan parahnya menyerang radang paru-paru (pneumonia) serta gagal ginjal. Namun, menurut WHO, gejala lainnya adalah berhubungan dengan lambung dan usus seperti diare.

Para pejabat setempat menyatakan rata-rata korban MERS berusia 51 tahun, meskipun ada yang berusia 2-94 tahun.

2. Para peneliti belum mengetahui secara pasti penyebaran MERS.

Semua kasus MERS di enam negara di Semenanjung Arab dikaitkan dengan penularannya terbatas melalui benda atau kontak fisik, seperti halnya interaksi langsung pasien dengan perawat kesehatan.

Namun, Dr. Anne Schuchat, asisten dokter bedah umum di Public Health Service, Amerika, mengatakan, penularan tersebut malah bisa berakibat fatal. "Anda tidak berisiko terinfeksi MERS-CoV bila tidak melakukan kontak secara langsung seperti merawat atau hidup dengan seseorang orang yang terinfeksi virus tersebut," katanya.

3. MERS berasal dari Unta.

Sebuah penelitian menunjukkan awal mula virus ini berasal dari unta. Bulan Februari lalu, para ilmuwan menerbitkan temuan mereka yang berisi hampir dari tiga perempat dari unta di Arab Saudi dinyatakan positif mengidap virus MERS.

CDC juga menemukan MERS di dalam kelelawar di Arab Saudi.

"Cara terinfeksi dari hewan ke manusia atau lingkungannya masih dalam penyelidikan," ujar WHO bulan lalu.

4. MERS diduga musiman.

Pejabat setempat menjelaskan, kasus ini mempunyai kesamaan dalam kenaikan korbannya. Pada musim semi tahun lalu juga mengalami peningkatan seperti saat ini. Dugaan tersebut diamini oleh Schuchat, faktor MERS ini mungkin disebabkan oleh musim yang dapat menyebar dengan mudah.

5. Hingga saat ini belum ada obat dan vaksin.

Anne Schuchat mengakui, hingga saat ini belum ada vaksin dan obat-obatan khusus untuk menangani MERS. Namun, dokter dapat mengobati gejala MERS, seperti demam atau kesulitan bernapas
READ MORE - 5 Fakta Penting tentang Virus MERS-CoV

Senin, 21 April 2014

Apa Itu Hiponatremia ??

Hiponatremia (Inggris:''hiponatremia'') adalah sebuah gangguan elektrolit (gangguan pada garam dalam darah) di mana natrium (''''Natrium dalam bahasa Latin) konsentrasi dalam plasma lebih rendah dari normal (hipo''' 'dalam bahasa Yunani), khususnya di bawah 135 mEq / L. Sebagian besar kasus hiponatremia terjadi dalam hasil orang dewasa dari jumlah berlebih atau efek dari hormon penahan air yang dikenal sebagai hormon antidiuretik ADH biasa disingkat.

Hiponatremia paling sering merupakan komplikasi dari penyakit medis lain di mana baik cairan kaya natrium yang hilang (misalnya karena diare atau muntah), atau kelebihan air terakumulasi dalam tubuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dapat diekskresikan (misalnya dalam polidipsia (jarang) atau sindrom hormon antidiuretik yang tidak tepat, SIADH). Mengenai hilangnya natrium sebagai penyebab hiponatremia, penting untuk dicatat bahwa kerugian tersebut mempromosikan hiponatremia hanya dengan cara tidak langsung. Secara khusus, hiponatremia yang terjadi dalam hubungan dengan hilangnya natrium tidak mencerminkan ketersediaan natrium memadai sebagai akibat dari kerugian. Sebaliknya, hilangnya natrium menyebabkan keadaan deplesi volume, dengan deplesi volume melayani sebagai sinyal untuk pelepasan ADH. Sebagai hasil dari ADH-dirangsang retensi air, natrium darah menjadi hasil diencerkan dan hiponatremia.

Mungkin juga ada hiponatremia palsu (hiponatremia pseudohyponatremia atau tiruan) jika zat-zat lain memperluas serum dan encer natrium (misalnya, gula darah tinggi (hiperglikemia) atau jika konstituen darah mengarah ke penciptaan fase natrium-bebas dalam darah sehingga menyebabkan volume plasma darah menjadi berlebihan (hipertrigliseridemia ekstrim misalnya).

Hiponatremia juga dapat mempengaruhi atlet yang mengkonsumsi terlalu banyak cairan selama acara ketahanan, orang yang berpuasa di jus atau air untuk waktu yang lama dan orang-orang yang diet asupan natrium cukup kronis.

Diagnosis hiponatremia bergantung terutama pada pemeriksaan, riwayat medis klinis dan darah dan tes urine. Pengobatan dapat diarahkan pada penyebab (misalnya, kortikosteroid dalam penyakit Addison) atau melibatkan pembatasan asupan air, garam intravena atau obat-obatan seperti diuretik, demeclocycline, urea atau vaptans (antagonis reseptor hormon antidiuretik). Memperbaiki keseimbangan garam dan cairan perlu dilakukan secara terkendali, sebagai koreksi terlalu cepat dapat mengakibatkan komplikasi berat seperti gagal jantung atau kadang-kadang lesi otak ireversibel dikenal sebagai mielinolisis pontine pusat.
READ MORE - Apa Itu Hiponatremia ??

Minggu, 23 Maret 2014

Hindari Ucapan Ini Di Lingkungan Kerja

Saat bekerja, sudah pasti Anda harus bisa bekerja dengan cara profesional. Sikap profesional tak cuma ditunjukkan leat cara bekerja, tapi juga penampilan. Namun, profesionalitas bekerja juga waiib kita tunjukkan melalui pilihan kata yang digunakan di lingkungan kerja.

Salah memilih kata dan kalimat bisa menjadi masalah untuk Anda. Berikut beberapa kalimat yang harus dihindari :

! " Saya tidak bisa bekerjasama dengan dia "

Tak mudah menyatukan pikiran beberapa orang menjadi sebuah ide yang brilian. Hal ini bisa menumbulkan bentrokan dan selisih paham. Namun ini lumrah terjadi dan sebaiknya hal ini tidak membuat Anda jadi sakit hati dan memilih rekan kerja.

Kalimat pemilihan seperti ini akan mengesankan bahwa Anda tidak profesional dan tidakbisa bekerjasama dengan orang lain. Selain itu, kalimat ini bernada sangat egois.

2. " Saya tidak bisa melakukannya "

Banyak orang yang sering berkata seperti ini. Kalau Anda juga termasuk salah satunya, cobalah untuk mengurangi kalimat rendah diri seperti ini. Kalau bos saja percaya Anda bisa melakukannya, mengapa Anda tidak percaya diri dan meragukan kemampuan sendiri?

Selain terkesan rendah diri, kalimat ini juga bisa berarti kalau Anda tidak punya waktu untuk mengerjalan hal lain. Tenang yang Anda butuhkan itu bukan alasan tambahan untuk menolak pekerjaan. melainkan kepandaian mengatur prioritas.

3. " Itu nggak mungkin "

Melontarkan kalimat ini dlam sebuah rapat proyek akan membuat Anda dicap sebagai seorang pesimis. Memang terkadang sulit untuk tidak mengatakan hal ini. Namun ingat, Anda harus antusias dan yakin bahwa pasti ada cara untuk menyelesaikan tugas ini.

Daripada mengatakan hal ini, sebaiknya ganti dengan kalimat, " itu salah satu caranya, namun disini tetap ada beberapa tantangan yang dihadapi ". Cobalah untuk memberi saran alternatif yang menunjukkan kalau Anda siap dan bersedia untuk berkontribusi dengan cara yang positif.

4. " Tebak, apa yang saya dengar "

Perempuan memang susah sekali dipisahkan dari gosip. Tapi sebaiknya tahan diri untuk bergosip. karena gosip ini bisa menjadi senjata makan tuan yang mengesankan kalau Anda adalah biang gosip dan suka menjelekkan orang lain.

5. ' Ini bukan salah saya "

Ini adalah reaksi normal banyak orang ketika di tuduh melakukan kesalahan. Sebuah reaksi defensif. Tapi daripada sibuk mengklarifikasi kalau Anda tidak bersalah, lebih baik tunjukkan melalui perbuatan. Cari solusi dari semua masalah untuk memperbaiki situasi sehingga tidak nambah parah dan meluas.

7. " Dikantor lama, cara kerjanya nggak begini "

Kantor baru, orang baru pasti punya aturan dan car kerja baru. Jangan pernah membandingkan kantor lama dan kantor baru Anda. Amati cara kerja di kantor baru dan sesuaikan diri.
READ MORE - Hindari Ucapan Ini Di Lingkungan Kerja

Cara penularan HIV AIDS

 1 Melalui Cairan Darah
=> penularan melalui cairan darah ini bisa terjadi saar penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV. Sebagai contoh adalah pemakaian jarum suntik pada pecandu nakoba atau transfusi darah (sekarang untuk kasus transfusi darah sudah tidak ada lagi karena dilakukan dengan alat transfusi yang steril) Ini juga bisa terjadi saat pemakaian jarum suntik yang berulang kali dalam kegiatan lain, misalnya : penyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus kulit, misalnya alat tindik, tato, dan alat facial wajah.

2. Melalui Cairan Sperma dan Cairan Vagina
=> melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom dengan berganti-ganti pasangan sementara satu diantaranya terinfeksi.

3. Melalui Air Susu Ibu
=> mungkin terjadi pada pengidap HIV yang meleharikan melalui normal (vagina) kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan penularan dari ibu ke bayi (mother to child transmission) ini berkisar hingga 30% artinya dari setiap 10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada 3 bayi yang lahir dengan HIV Positif.

AIDS TIDAK MENULAR saat :

1. Makan dan minum bersama atau pemakaian alat makan minum bersama
2. pemakaian fasilitas umum bersama, seperti telepon umum, WC umum, dan kolam renang.
3. Ciuman, senggolan, pelukan dan kegiatan sehari-hari lainnya atau melalu keringat atau gigitan nyamuk.
READ MORE - Cara penularan HIV AIDS

Kamis, 20 Maret 2014

Bagaimana Garam Dapat Menyebabkan Hipertensi ?

Hipertensi/tekanan darah tinggi adalah silent killer karena penyakit ini sering kali datang tanpa gejala apapun. Garam adalah hal yang sering dipersalahkan ketika seseorang mengidap hipertensi.
Bahkan, setelah diagnosa pertama, si penderita pantang untuk mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebih. Namun, apa daya, sehari-hari orang-orang tidak mungkin bisa makan tanpa adanya sejumput garam dalam makanannya.
Garam yang berlebihan dan terakumulasi inilah yang akhirnya mencetuskan penyakit hipertensi pada masyarakat dewasa ini. Garam tidak hanya biang kerok untuk masalah hipertensi yang bisa mengganggu fungsi jantung tetapi juga organ lain seperti ginjal. Nah, bagaimana sebenarnya cara garam meningkatkan tekanan darah? Ini dia penjelasannya.

Garam dan Penahanan Cairan

Untuk mengetahui cara garam menstimulasi tekanan darah tinggi maka kita perlu mengenal apa itu tekanan darah tinggi/hipertensi. Hipertensi adalah keadaan dimana darah yang mengalir dalam pembuluh darah lebih cepat dan keras dari yang seharusnya.
Tekanan keras pada pembuluh yang sebenarnya tidak diperlukan akan membuat pembuluh darah melemah. Garam dalam jumlah yang normal memang diperlukan tubuh untuk menahan cairan agar ketika dalam cuaca panas atau selepas berolahraga, tubuh dapat mengeluarkan keringat.
Namun, dalam kasus lain jika garam yang dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan menahan cairan lebih banyak daripada yang seharusnya di dalam tubuh.
Banyaknya cairan yang tertahan menyebabkan peningkatan pada volume darah seseorang atau dengan kata lain pembuluh darah membawa lebih banyak cairan.
Beban ekstra yang dibawa oleh pembuluh darah inilah yang menyebabkan pembuluh darah bekerja ekstra yakni adanya peningkatan tekanan darah di dalam dinding pembuluh darah.

Garam dan Hormon Adrenal

Kelenjar Adrenal memproduksi suatu hormon yang dinamakan Ouobain. Dan kelenjar ini akan lebih banyak memproduksi hormon tersebut ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak garam.
Faktanya, hormon ouobain ini berfungsi untuk menghadirkan protein yang menyeimbangkan kadar garam dan kalsium dalam pembuluh darah. Namun, ketika konsumsi garam meningkat, produksi hormon ouobain rupanya mengganggu keseimbangan kalsium dan garam dalam pembuluh darah.
Untuk itu, kalsium dikirimkan ke pembuluh darah untuk menyeimbangkannya kembali. Kalsium dan garam yang banyak inilah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi.

Garam, Hipertensi, dan Ginjal

Konsumsi garam berlebih membuat pembuluh darah pada ginjal menyempit dan menahan aliran darah. Untuk itulah, ginjal memproduksi hormon Renin dan Angiostenin agar pembuluh darah utama mengeluarkan tekanan darah yang besar sehingga pembuluh darah pada ginjal bisa mengalirkan darah seperti biasanya.
Tekanan darah yang besar dan kuat ini menyebabkan seseorang menderita hipertensi tipe sekunder, yakni hipertensi yang disebabkan oleh masalah di bagian tubuh lainnya, dalam hal ini ginjal. Konsumsi garam per hari yang dianjurkan adalah sebesar 1500-2000 mg atau setara dengan satu sendok teh.
Perlu diingat bahwa sebagian orang sensitif terhadap garam sehingga mengonsumsi garam sedikit saja akan menaikkan tekanan darah. Membatasi konsumsi garam sejak dini akan membebaskan Anda dari hipertensi, penyakit ginjal, dan tentu saja penyakit jantung koroner
READ MORE - Bagaimana Garam Dapat Menyebabkan Hipertensi ?