Rabu, 15 April 2015

Teknik Packing Carriel

Teknik packing ransel (carrier) saat mendaki gunung maupun kegiatan out bond lainnya sangat diperlukan sehingga barang-barang yang kita bawa dapat kita bawa dengan ringkas, efisien, rapi. Packing biasa disebut juga dengan pengepakan.

Packing merupakan cara atau teknik menyusun perlengkapan dalam ransel (carrier). Dengan packing (pengepakan) yang baik ransel akan mampu memuat peralatan dengan efisien namun tetap terasa nyaman dikenakan saat perjalanan.

Teknik packing yang benar membuat ransel (carrier) muat banyak tapi tidak memberatkan

Teknik packing yang benar membuat ransel (carrier) muat banyak tapi tidak memberatkan

Oleh para penggiat kegiatan alam bebas (pecinta alam) packing telah dianggap sebagai salah satu ‘seni’ tersendiri. Sehingga teknik menyusun barang dalam ransel ini sangat tergantung pada keahlian dan kebiasaan masing-masing.

Prinsip-prinsip packing carrier yang harus diperhatikan antara lain:

    Masukkan matras dalam ransel.

Sebagian orang memang lebih menyukai menempatkan matras tidur di luar carrier (ransel). Namun dengan meletakkan matras melingkar di dalam carrier bentuk ransel akan lebih tegak dan lebih mudah saat melakukan packing (meyusun) ataupun mengambil barang dari dalam ransel.

    Letakkan barang terberat di paling atas

Dengan meletakkan barang-barang yang berat di bagian atas, beban terberat ransel akan jatuh di pundak. Jika tidak, berat badan akan membebani pinggul sehingga kaki kurang bebas bergerak dan cepat merasa lelah.

    Berat seimbang antara kiri dan kanan

Saat melakukan packing, letakkan barang sehingga beban antara bagian kiri dan kanan ransel seimbang. Beban yang tidak seimbang akan mengganggu keseimbangan tubuh apalagi mengingat jalur pendakian yang biasanya melalui medan-medan yang sulit.

    Maksimalkan ruang-ruang yang ada.

Barang-barang yang berlubang bagian dalamnya seperti nasting (panci serba guna) jangan dibiarkan kosong tetapi isilah dengan barang-barang lain semisal beras, telur dll.

    Urutkan barang sesuai waktu penggunaanya

Barang-barang yang akan segera dipakai letakkan dibagian atas saat packing. Dan sebaliknya, barang yang kemungkinan dipakai belakangan dibagian bawah.

    Pisah barang yang sewaktu-waktu diperlukan

Ponco (jas hujan), PPPK dan obat-obatan adalah barang yang sewaktu-waktu diperlukan dalam perjalanan. Saat melakukan packing barang-barang ini dapat diletakkan di bagian atas ransel atau pada kantong-kantong di luar ransel sehingga saat membutuhkan dapat mengambilnya dengan cepat.

    Masukkan ke kantong plastik

Sebelum di packing dalam ransel kelompokkan dan masukkan barang-barang ke dalam kantong plastik yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur atau pakaian cadangan, kertas kertas, buku, dll.

    Lindungi benda mudah pecah

Benda mudah pecah seperti telur sebaiknya dimasukkan ke dalam wadah yang kuat.

    Hindari menggantung benda di luar ransel

Matras ataupun benda lainnya sebaiknya jangan diletakkan di luar ransel. Menggantungkan benda di luar ransel selain kurang rapi juga beresiko tersangkut semak atau sejenisnya sehingga akan mengganggu perjalanan

    Bawalah tas tambahan

Bila memungkinkan bawalah tas tambahan semisal tas kecil yang bisa dikenakan di paha. Tas ini bisa untuk mewadahi barang-barang yang sering dikeluarmasukkan semacam kamera saku, obat-obatan, dll.

Para pecinta alam biasa menyebut teknik pengepakan (packing) ini sebagai seni. Karena itu, teknik packing ransel atau carrier akan sangat tergantung pada selera dan keahlian masing-masing. Namun prinsip utama dari packing adalah menyusun barang dengan efisien, rapi tanpa harus merepotkan selama perjalanan.

Saya tidak tahu apakah teknik packing ransel ini dapat diberlakukan juga pada travel bag atau koper. Terus terang saya tidak mempunyai travel bag maupun koper.

READ MORE - Teknik Packing Carriel

TIKA MEMINJAM PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG

ETIKA MEMINJAM PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG

Etika, apa yang kita pikirkan pertama kali mendengar atau membaca kata tersebut. Menurut KBBI, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Segala sesuatu yang dikerjakan sesuai etika pasti tujuannya baik dan berharap hasilnya akan baik pula. Tidak tertulis memang, tapi kiranya kita bisa mengira - ngira.

Hobi kita mendaki gunung juga tak bisa lepas dari hal tersebut. Dalam hal ini saya menulis berkaitan dengan kebiasaan kita meminjam perlengkapan dari teman kita sendiri. Bisa juga meminjam barang dari temannya kita sendiri melalui kita. Apa kaitannya dengan etika? Monggo disimak

Untuk tujuan kenyamanan dan keamanan, terkadang kita para pendaki akan melengkapi kebutuhannya tersebut secara maksimal, salah satu diantaranya dengan meminjam peralatan dari orang lain. Tujuan utamanya tentu saja untuk mensubtitusi perlengkapan mereka yang sudah tidak layak ataupun untuk melengkapi yang belum ada. Selain praktis dan tidak membutuhkan nilai ekonomis yang tinggi, hal ini terjadi karena kebiasaan yang lama alias males punya walaupun ngetrip tetep lanjar jaya. Menurut pribadi saya sendiri, meminjam barang punya orang lain khususnya peralatan pendakiannya berarti semakin berat juga tanggung jawab membawa dan menyimpannya daripada milik pribadi sendiri. Kita harus menjaganya semaksimal mungkin dan merawatnya sebaik sang tuan barang punya. Setidaknya dengan meminjam barang dari teman sendiri kita akan sedikit banyak tau cara sang tuan barang mendapatkan barang dan merawatnya. Kalaupun belum tau banyak tentang si tuan barang merawatnya, sekarang ini pasti banyak informasi tentang perawatan barang pendakian, rajin-rajinlah membaca dan bertanya, pasti banyak sumber informasinya.

Tidak perlu memandang dan membandingkan nilai ekonomis suatu barang yang kita pinjam. Pandanglah fungsi dan keutuhan suatu barang yang kita pinjam tersebut. Kepercayaan itu sangatlah mahal buat saya, untuk itu jagalah kepercayaan yang orang lain berikan kepada kita. Well, terus bagaimana tata cara meminjam barang tersebut :

1. Pertama, yakinlah barang yang akan kita pinjam itu sesuai fungsi yang akan kita gunakan dilapangan atau tidak. Jangan sampai barang tersebut hanya akan menjadi beban perjalanan semata tanpa digunakan secara maksimal.

2. Gunakanlah bahasa yang santun dan tidak memaksa. It’s important to make a great first impressions, salah satunya ya seperti itu. Bagaimana kita mau percaya untuk meminjamkan barang kita kalau bahasa yang mereka gunakanpun tidak enak didengar oleh kita.

3. Setelah terjadi kesepakatan antara sang pemilik dan sang peminjam barang selanjutnya pastikan bersama-sama tentang kondisi barang, coba mulai cek bagian per bagian untuk mengamati kondisi awal barang yang nantinya akan kita pinjam. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan setelah barang selesai kita pinjam, misalnya barang rusak sebelum dipakai, akan tetapi sama-sama tidak teliti waktu meminjamkannya dan meminjamnya nanti terkesan kita tidak merawatnya. Hal ini penting untuk sang peminjam barang dan yang memberi pinjaman. Yang meminjamkan juga harus jujur akan kondisi barang sebenarnya kalau memang di awal sebenarnya sudah terdapat kerusakan pada barangnya.

4.Sebelum dibawa, cobala cek cara pengoprasian barangnya. Jika kita belum tau dengan baik cara mengoprasikan barangnya ataupun kita menebak-nebak saja, sebaiknya kita tanya kepada sang pemilik biar nantinya di lapangan kita bisa langsung sigap menggunakannya dan untuk menghindari barang rusak karena ketidakjelian kita tentang cara kerja pengoprasian barang tersebut. GAK USAH MALU!

5. Setelah barang dibawa, berarti barang tersebut 100% tanggung jawab kita si peminjam. Gunakanlah semestinya seperti yang sudah digambarkan si pemilik tadi dan gunakanlah seapik mungkin.

6. Namanya kita main di alam terbuka pasti tidak terlepas dari debu dan kotoran. Untuk itu setelah kita memakainya usahakan kembali dengan bersih seperti semula. Barang-barang yang kita pinjam terkadang punya pengkhususan dalam mencuci atau merawatnya, untuk itu dari awal kita semestinya sudah cari tau tentang cara-cara yang benar mencuci atau merawat perlengkapan yang kita pinjam. Bisa bertanya kepada si pemilik atau bisa juga mencari informasi di tempat lain. Kita sudah diberikan kepercayaan untuk memakai dan menjaga barang teman kita sendiri, alangkah baiknya dan semestinya kita berkewajiban untuk menuang kepercayaan itu kembali tanpa diminta.

7. Dalam kondisi barang yang kita pinjam itu di lapangan ternyata terjadi kerusakan ataupun hilang, segera beritahukan kepada sang pemilik tentang kondisi di lapangan. Jelaskan dengan cara yang santun, sopan dan tanamkan dalam diri bahwa kita berkewajiban untuk menggantinya atau memperbaikinya tanpa diminta oleh sang pemilik.

Kepercayaan yang diberikan orang lain itu mahal harganya, untuk lisan yang kalian jaga, untuk barang yang kita pakai, untuk segala sesuatu yang tidak terwujud. Jagalah sebagaimana kami jaga kepercayaan tersebut.

**Jika dirasa masih ada yang kurang, silakan ditambahin..
READ MORE - TIKA MEMINJAM PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG