Jumat, 12 September 2014

Macam-Macam Penyakit Gunung

Mengenal Macam-
macam Penyakit di
Gunung

Mendaki gunung merupakan suatu
kegiatan yang makin banyak
digemari kalangan pemuda-
pemuda saat ini. Namun, masih
banyak pendaki yang kurang
mengetahui tentang resiko dan
bahaya yang mungkin mereka
hadapi saat melakukan kegiatan
pendakian gunung. Salah satunya
adalah penyakit yang kapan saja
bisa menyerang para pendaki
gunung.
Berikut ini macam-macam penyakit
di gunung dan penjelasannya yang
saya berhasil kumpulkan dari
berbagai sumber dan buku teknik
pendakian gunung ;
1. Heat Cramps
Heat Cramps ( Kram Karena Panas )
adalah kejang otot hebat akibat
keringat berlebihan, yang terjadi
selama melakukan aktivitas pada
cuaca yang sangat panas. Heat
cramps disebabkan oleh hilangnya
banyak cairan dan garam
( termasuk natrium, kalium dan
magnesium ) akibat keringat yang
berlebihan, yang sering terjadi
ketika melakukan aktivitas fisik
yang berat. Jika tidak segera
diatasi, Heat Cramps bisa
menyebabkan Heat Exhaustion.
Gejalanya :
Kram yang tiba -
tiba mulai timbul di
tangan, betis atau
kaki,
Otot menjadi keras,
tegang dan sulit
untuk dikendurkan,
terasa sangat nyeri.
Penanganan :
Dengan meminum
atau memakan
minuman /
makanan yang
mengandung
garam.
2. Heat Exhaustion
Heat Exhaustion ( Kelelahan Karena
Panas ) adalah suatu keadaan yang
terjadi akibat terkena /terpapar
panas selama berjam-jam, dimana
hilangnya banyak cairan karena
berkeringat menyebabkan
kelelahan, tekanan darah rendah
dan kadang pingsan. Jika tidak
segera diatasi, Heat Exhaustion
bisa menyebabkan Heat Stroke.
Gejalanya :
Kelelahan,
Kecemasan yang
meningkat, serta
badan basah kuyup
karena berkeringat,
Jika berdiri,
penderita akan
merasa pusing
karena darah
terkumpul di dalam
pembuluh darah
tungkai, yang
melebar akibat
panas,
Denyut jantung
menjadi lambat dan
lemah,
Kulit menjadi
dingin, pucat dan
lembab,
Penderita menjadi
linglung / bingung
terkadang pingsan.
Penanganan :
Pindahkan korban
dengan segera
ketempat yang
sejuk, buka seluruh
baju luarnya,
Bungkus korban
dengan selimut
yang sejuk dan
basah. Usahakan
agar selimut tetap
basah. Dinginkan
korban hingga
suhunya mencapai
38° Celcius,
Saat temperatur
mencapai 38°
celcius, ganti
selimut basah
dengan yang kering,
lanjutkan
perawatan pada
korban secara hati -
hati.
3. Mountain Sickness ( Penyakit
Gunung )
Penyebab utamanya adalah
penurunan kadar oksigen didalam
darah karena berada diketinggian
tertentu. Ini sering terjadi pada
pendaki gunung di sini.
Penyebabnya kurangnya
kemampuan aklimatisasi dari
tubuh pendaki. Kemudian penyakit
ini juga bisa ditimbukan akibat
pergerakan mencapai ketinggian
tertentu yang terlalu cepat.
Gejalanya :
Pusing,
Nafas sesak,
Tidak nafsu makan,
Mual terkadang
muntah,
Badan terasa lemas,
lesu, malas,
Jantung berdenyut
lebih cepat,
Penderita sukar
tidur,
Muka pucat, kuku
dan bibir terlihat
kebiru-biruan.
Penanganan :
Beristirahat yang
cukup, pada
umumnya gejala ini
akan hilang dengan
sendirinya setelah
beristirahat selama
24 s/d 48 jam,
Jika kondisi tidak
membaik turunkan
si-penderita dari
ketinggian tersebut,
sekitar 500 s/d 600
meter.
4. Hypotermia
Hypotermia adalah suatu keadaan
dimana kondisi tubuh tidak dapat
menghasilkan panas disertai
menurunnya suhu inti tubuh
dibawah 35°C. Hal tersebut
disebabkan beberapa faktor,
diantaranya ; suhu yang ekstrim,
pakaian yang tidak cukup sehingga
mengenakan pakaian basah dan
kurangnya makanan yang
mengandung kalori tinggi.
Gejalanya :
Menggigil,
Dingin, pucat, kulit
kering,
Bingung, sikap -
sikap tidak masuk
akal, lesu, ada
kalanya ingin
berkelahi,
Jatuh kesadaran,
Bernapas pelan dan
pendek,
Denyut nadi yang
pelan dan
melemah.
Penanganan :
Jangan biarkan
orang yang terkena
hipotermia tidur,
karena hal ini
dapat membuatnya
kehilangan
kesadaran sehingga
tidak mampu lagi
menggangatkan
badannnya sendiri.
Menggigil adalah
usaha secara
biologis dari badan
untuk tetap hangat,
karena itu usahakan
untuk tidak tidur,
Berilah minuman
hangat dan manis
kepada si penderita
hipotermia,
Bila baju yang di
pakai basah segera
mungkin gantilah
dengan baju yang
kering,
Usahakan untuk
mencari tempat
yang aman dari
hembusan angina,
misalnya dengan
mendirikan tenda
atau pelindung
lainnya,
Jangan baringkan si
penderita di tanah
dan usahakan agar
memakai alas kering
dan hangat,
Masukkanlah si
penderita ke dalam
kantong tidur.
Usahakan agar
kantong tidur
tersebut di
hangatkan terlebih
dahulu ke dalam
kantong tidur
tersebut. Ingat,
memasukkan
penderita
hipotermia ke
dalam kantong
tidur yang dingin
tidak akan memadai
karena badan si
penderita tidak
akan dapat lagi
menghasilkan panas
yang mampu
menghangatkan
kantong tidur
tersebut,
Letakkan yang di isi
dengan air hangat
(bukan panas) ke
dalam kantong
tidur untuk
membantu
memanaskan
kantong tidur,
Bila kantong tidur
cukup lebar, maka
panas badan orang
yang masih sehat
dapat membantu si
penderita secara
langsung, yaitu
dengan tidur
berdampingan di
dalam satu kantong
tidur. Kalau
mungkin, dua orang
masih sehat masuk
ke dalam kantong
tidur rangkap dua,
kemudian si
penderita di
selipkan di tengah
tengahnya,
Kalau dapat buatlah
perapian di kedua
sisi si penderita,
Segera setelah si
penderita sadar
berikanlah makanan
dan minuman
manis, karena
hidrat arang
merupakan bahan
baker yang cepat
sekali menghasilan
panas dan energi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar