Bunga itu kembali mekar
Mekar dalam kesendirian
Gugurpun tak ada yang peduli lagi
Warna-warna nan elok itu hanya sebatas warna
Sudah banyak yang tak peduli lagi
Hanya sebagai pengingat
Tentang kehidupan yang abadi selamanya
Dan juga kesendirian
Tentang dimana kita akan tertidur abadi
Hingga ada tiupan terompet
Terompet tentang penghisapan amal
Yang tak akan tahu kapan
Akan berbunyi
Kita hanya sementara menikmati semua yang ada saat ini
Hingga suatu hari akan datang panggilan dari-Nya
Panggilan yang membawa kita dalam keabadian
Dan hanya warna-warna indah yang tak dianggap itu menemani kita
Warna yang akan membuat kita akan teringat duka lara
Tapi ketika kita masih dapat menikmati warna tersebut
Alangkah indahnya
Walau ia hanya sebagai pengingat duka lara
Duka yang selalu saja dalam
Hingga kita tak akan bertemu dengan ia yang telah tertidur abadi
Hanya nama dan perbuatan baik dan buruk yang kita tahu
Sebagai suatu tanada akan ia yang pernah hidup
Warna-warna indah itu telah gugur
Berjatuhan dipusaran seseorang
Dahan yang meninggalkan bekas
Angkuh berdiri sombong
Walau sang mahkota indat tersebut telah gugur
Tapi akan kita ingat sebagai lambang dari kematian
Yang tak akan tahu kapan kita dijemputnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar