Rabu, 12 Februari 2014

Management Logistik

Apakah yang dimaksud Management Logistik??

Mungkinkah sebuah mata kuliah baru dalam bidang management. Ataukah sebuah event organizer yang berhubungan dengan makanan…. Pertanyaan itulah yang mungkin pertama terbayang dalam benak kita untuk kata-kata diatas. Mungkin sebuah definisi yang ribet.

Management Logostik cuma sebuah upaya bagi kita untuk mencari bahan-bahan makanan ataupun barang substitusinya yang berbobot (dari segi nutrisi, kalori, dan ukuran packing). Supaya  efisient, ekonomis, dan tidak terlalu berat untuk dibawa mobile dalam tas keril kita.

Dari pengalaman di lapangan, sering teman-teman saya mengeluh tas kerilnya berat; sudah bawa tenda, equipment pribadi, ponco, stock makanan untuk beberapa hari, mana jalannya nanjak lagi. “jadi pengen sewa porter saja kalau tahu naik gunung rasanya kaya gini….” celoteh teman saya saat mendaki gunung arjuna via Purwosari.  Padahal kalau kita mau berpikir lagi, sewa porter bukanlah solusinya. Sebab, selain kita mesti bayar uang, “The sense of hiking”nya kurang kalau tanpa menggendong keril berat dibelakang.


Ada juga yang pernah bilang, “Tas’nya  ditinggal disini saja yaa……biar pendaki lain yang bawain” wkakakakaka……..itulah keluhan dari beberapa teman saya yang saking berat tasnya, sang empunya jadi malas membawanya.

Dari riset saya; ada beberpa sebab tas kita terasa berat saat kita bawa :
1. Barang bawaan yang berlebihan
2. Packing kita yang salah
3. Kita yang sudah lelah
4. Atau memang tas kita yang jelek (whehehehee…)

Point ke satu dari empat pilihan diatas adalah yang akan saya bahas dalam posting kali ini, Bagaimana cara kita meminimalisasi barang bawaan kita untuk memperingan tas keril. Dengan catatan, tidak untuk dikurangi, tetapi di-substitusi dengan list lain yang bisa lebih ringan, efisien, compact dan ekonomis. Terutama dari segi Logistik alias stock makanan.

Logistik adalah sesuatu yang vital untuk setiap pendakian ataupun ekspedisi. Kalau seandainya manusia, logistik adalah alat vitalnya, yang sangat mendukung untuk kelanjutan perjalanan dan perkembang biakan. Suskes tidaknya pendakian kita, logistik pula’lah yang menjadi kunci keberhasilannya. Kalau seumpama stock logistic kita habis ditengah perjalanan, sangat tidak mungkin untuk memakasakan diri meneruskan perjalanan hingga puncak. Kalaupun dipaksakan itupun sangat beresiko.

Kadang sekalipun sudah makan, perut rasanya masih lapar, serasa tidak ada energi untuk meneruskan perjalanan sampai camp berikutnya. Apalagi ditambah dengan cuaca yang sedang tidak bersahabat, medan yang extreme dan track yang licin. semakin membuat nyali kita ciut untuk meneruskan perjalanan, bahkan tak jarang ada juga yang memilih turun. Adakah yang salah?. makan sudah, ngopi juga sudah, stock juga mencukupi tetapi rasanya sangat tidak  cukup untuk men-support aktivitas perjalanan kita.

“Itulah yang terjadi apabila kita kurang memahami kesinambungan antara kandungan Kalori dalam makanan kita dengan kebutuhan aktivitas sehari-hari kita.” kurangnya tenaga dan lemasnya tubuh salah satu dampaknya, sebab apa yang kita makan tidak cukup untuk dibakar menjadi energi untuk mengimbangi aktivits kita. Tidak tergantung dari porsi dan kuantitasnya, melainkan kualitas makanan kita.

Idealnya, untuk mengetahui jumlah kalori yang kita butuhkan per-harinya, ada rumus simple sebagai berikut :

(Berat Tubuh/kg) x 2 x 15 -500 = *Untuk anda dengan aktivitas santai

(Berat tubuh/kg) x 2 x18 – 500 = *Untuk anda dengan aktivitas Full

(Berat tubuh/kg)x2 x 25 – 500 = *Untuk anda dengan aktivitas Sport

Contohnya,
berat tubuh saya 70 kg, maka dalam aktivitas pendakian. Saya butuh kalori sebesar…..
(70kg) x 2 x 25 – 500 =3000kalori

Karena, pendakian masuk dalam kategori aktivitas olahraga. Jadi jumlah kalori ideal yang saya butuhkan untuk menunjang aktivitas pendakian per-harinya adalah seperti jumlah yang tertulis diatas. Itu untuk jumlah idealnya, namun ada baiknya saya mencari range bahan makanan yang mengandung nilai total kalorinya diatas angka tersebut. Sedangkan, apabila anda sedang diet, maka patuhi nilai dalam hitungan diatas demi mendapatkan hasil yang maksimal. Perlu diingat, jumlah diatas bukanlah angka menimal, melainkan angka tersebut adalah jumlah yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung aktivitas rutin kita. Dan bisa dikira-kira sendiri, apabila kita akan melakukan perjalanan dari basecamp ke basecamp berikutnya dengan menggendong tas keril dibelakang sepanjang hari, ada baiknya mencari konsumsi bahan makanan yang nilai total kalorinya diatas itu. Rumus diatas tidak pernah ada dalam cakupan materi pendidikan pecinta alam maupun survival, melainkan saya pelajari dari hasil search dan riset langsung tentang ilmu Gizi. Terutama bagi orang-orang yang sedang diet

Pemilihan yang pas serta perkiraan akan lamanya perjalanan mutlak dibutuhkan untuk mendapatkan bahan makanan dan bahan substitusinya yang  mudah diolah, efisien dalam packingnya, bernilai gizi tinggi serta ekonomis dalam pembelanjaannya agar tas kita jadi isi tas tak terlalu besar plus belanja logistik kita tidak membengkak. Inilah yang saya namakan dengan “Management Logistik”


Selamat Bepetualang,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar