Jingga melambai dengan indahnya diufuk timur
menyapa jiwa yang sepi untuk menjemputnya
melambaikan hangatnya dan menghilangkan embun-embun nan membeku
membelenggu jiwa yang masih berada didalam kantung-kantung tidur nan hangat
semilir angin dingin yang menembus tulang-tulang
menggetarkan tubuh yang merindu kehangatan
kehangatan sang jingga yang perlahan mengalir
memberikan kekuatan untuk melawan getaran tubuh yang menggigil
jingga terus berlalu memancakan kehangatan
fajar mulai meninggi
mencerahkan semua yang sedari tadi gelap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar