Purpala Indonesia Official, Bukan Hanya Penikmat Alam Biasa, Namun Menikmati dan Menunjukkan Aksi Dengan Tindakan Nyata, Tidak Hanya Omongan Belaka
CP : +6289621264888
Minggu, 27 September 2009
sistem pemerintahan Indonesia tidak murni demokrasi !!!
hahahahaha, setiap orang punya pandangan masing2 bro dalam memandang satu masalah kalo kau bilang demokrasi gak murni dari sisi mana kau pandang itu dan apa dasarnya? kalo berita soal intervensi doang sih yaahh semua orang yang baca koran sama nonton berita di tivi juga udah tahu, tapi kan soal pandanganmu yang bilang demokrasi gak murni itu apa ada yang tahu?
ahahahahahha ini lebih lucu lg niy, emang wartawan tuh siapa? ahli hukumkah? ahli politikkah? masa lempar isu atas dasar "banyak rekan wartawan yang bilang", yang bener ajalah! kalo lempar isu ada analisanya juga dong biar yang baca sama yang ngirim isu jadi tambah pinter jadi postingannya gak cuma sumpah serapah dan sinisme yang gak berdasar gini! trims.
bukan isu tau . . . tapi kenyataan real kan seperti ini, RUUK DIY juga belum dikelarkan. Janji sebelum akhir jabatan pertamanya akan disahkan tapi samapai sekarang mana buktinya? RUU Ponografi banyak yang tenteng
Intervensi terhadap dunia penyiaran dan pertelevisian,
jahh cuuy, loe ini ngomongin siapa sih sebenernya? tadi ngomongin soal "demokrasi presidensiil" yang katanya "otoriter tapi belum sempurna" trus sekarang ngomongin RUU yang belum dikeluarin, loe tau gak lembaga mana yang kerjaannya bikin UU siapa? lalu kaitannya sama "demokrasi presidensiil"mu itu apa? soal RUU pornografi yang banyak ditentang, emang itu membuktikan apa? bro, katanya basicnya wartawan, jgn bikin malulah, kalo bikin tulisan ada analisanya dong atau loe cuma wartawan gosip kali ya yang mo coba2 ngomong politik biar kliatan keren? janganlah, tulisan yang kau buat itu tanggung jawabnya besar loh, karna itu akan berpengaruh pada opini masyarakat jadi sebaiknya loe hati-hatilah kalo lempar isu, apalagi sambil ngaku2 wartawan!
hahaha jadi semakinpusing dah . . . wartawan media tapi keanekaragam Indonesia ini juga baru nyoba nulis tentang politik habis pada begitu, kenapa mesti janji-janji saja jika itu demokrasi? kenapa banyak wartawan terkena imbasnya untuk bersuara? salahkah jika aku bersuara? iya tanggung jawabku tapi aku juga tak munafik dengan semua yang ada aku sering keluar masuk ( ditangkap ) ketika mengada pemberitaan tentang ini, buat apa sekarang? bukannya kita bebas bertanggung jawab ( demokrasi ) rapi pada kenyataan banyak yang tak dapat meraskan hal itu. lihatlah kasus-kasus yang ada. bukan hanya aku yang minim tengtang politik tapi aku juga tau bagaiman kehidupan sebagian besar wartawan yang ada, banyak yang terkena bukan? yang bikin UU mang DPR / MPR tapi yang menyetujjui bukanya persiden? hahahahah g ngaku-ngaku lagi tapi kalau semua itu terjadi, nasib media akan kembali lagi ke orba dung? disni santai saja g perlu adu tulisan dan g perlu ngotot ya, santai saja
banyak wartawan yang kena imbasnya ketika mereka bersuara, itu resiko bung (misal warwan bernas yang mati itu) tapi gak berarti wartawan juga boleh ngaco dong, kalo kau sering ditangkap karena berita2mu gw kok kurang yakin ya sama pengakuan loe itu karena dari yang gw liat tulisanmu sama sekali gak berbahaya kok buat pemerintah jadi buat apa mereka repot2 nangkep loe hehe soal "banyak yg terkena" itu siapa? lihat kasusnya dong, ada proses hukum kok, dan soal UU kau SALAH BESAR BUNG! mana ada presiden mengesahkan UU, bagaimana mungkin presiden yang mempertanggung jawabkan hasil kerjanya ke DPR/MPR (wakil rakyat) mengesahkan UU ah kau ini wartawan apa sih? coba belajar lagilah tata negara atau paling gampang kau eksplorelah googlemu itu biar bener dikit kalo nulis. dan satu lagi, kalo gak nggak siap tulisanmu dikomentari JANGAN posting disini krn ini forum publik jadi orang bebas berinteraksi! ngotot bolehlah kalo saling memberikan pencerahan, kenapa nggak!
soal janji yah namanya juga orang jualan pasti bikin janji, itu tergantung orangnya bung, soal wartawan yang kena imbasnya yah itulah resiko pekerjaan, wartawan perang juga resikonya kena peluru kok, tapi gak berarti wartawan juga boleh ngaco dong dan kalo kau bilang pernah ditangkap hmmm gw gak yakin, krn liat tulisanmu kok gw gak melihat ada bahayanya buat pemerintah ya, krn bukan barang baru lagi masyarakat mencaci maki pemerintah, tukang becak di depan gang rumah gw jg sering ngomongin pemerintah tuh ..dan kalo kau ngaku minim pengetahuan soal politikya sebaiknya kau belajar dululah biar bisa kasih tulisan yang bermutu yang gak cuma sekedar ungkapan sinisme yang gak ada solusinya, soal presiden yang menyetujui UU, apa gak sebaiknya kau bedah juga kinerja DPR? mungkin letak permasahannya disitu. dan satu lagi, kenapa harus takut adu tulisan? adu argumen? bukannya malah bikin semakin kaya?
demokrasi berasal dari kata demos dan kratos, yg punya arti kekuasaan ditangan rakyat ...
Apa benar kekuasaan negara ini ditangan rakyat...?
kmaren si kita emang milih para pimpinan, tapi ..he hee...Giliran ngitung suara, pas bener bareng teroris, ketiban dah beritanya....tuh demokrasi namanya, bisa diatur coooy ... ama sapa ? yaah...ama biangnya demokrasi ... siapakah ? laa ..... yang paling santer nyuruh negakin HAM, tapi paling bejad kelakuannya ....
masih percaya demokrasi? demokrasi itu rajanya diktator.. presiden sewenang-wenang intervensi hukum dpr seenak udelnya buat undang2 hukum rimba.. yg kuat memakan yg lemah.. persis dkehidupan binatang..
hahahaha, kau pasti mau jualan juga ya bro, kecap merek apa lagi niy? presiden sewenang2 yg disalahin demokrasi, DPR bikin UU seenaknya yg di salahin demokrasi, emang kalo kecapmu bukan kecap demokrasi ya, trus kecap apa? emang kalo pake kecapmu presiden/manusianya bisa dibuat gak sewenang-wenang ya, emang kalo pake kecapmu DPRnya dah pasti bener ya bikin UU? emang kalo pake kecapmu bakal lebih baik dari binatang ya?
hahahaha mau real kek, mau nggak real kek, bukan itu persoalannya. tapi lebih kepada bagaimana kau sajikan tulisanmu. sebagai tema atau judul tulisan postinganmu ini menarik sebenarnya, tapi ternyata gak ada isi/uraian yang bisa menjelaskan jadilah postinganmu ini sumpahserapah yg gak jelas. sekali lagi gw ingatkan ya, kau ngaku2 sebagai wartawan harusnya kau sadar bahwa seorang wartawan punya tanggung jawab moral terhadap masyarakat atas apa yg dia tulis dan selain itu dia juga punya fungsi mencerdaskan pembacanya, tapi kalo yang kau lempar cuma begitu aja sih GAK NGAKU-NGAKU WARTAWAN KAU! gabung aja sana sama anak2 sekolah yang suka nyoret2 tembok. wartawan itu profesi bung! gak gampang orang jadi wartawan, hati-hati kau bicara!
demokrasi = 1 orang = 1 suara. kalau orang yg milihnya jernih akal pikiran dan tau tujuan milih serta konsekwensi atas pilihannya berdasar ilmu yg juga kelak berimbas pada pertanggung jawaban diakhirat kelak, maka...pimpinan yg dihasilkan adalah benar benar seorang pemimpin.
Tapi, karena itu tadi, 1 orang =1 suara, sedang si orang yg punya suara ini JELAS BEDA KUALITAS ILMUNYA sehingga 1 suara ulama / cendikiawan / budiman = 1 suara pelacur, koruptor, bejadwati/man...
padahal, berapa si jumlah orang bener dibanding jumlah bejadman/wati..? jadi, siapa sebenernya pemimpin dalam demokrasi adalah = kualitas rakyatnya.
ahahahaha, emang ada berapa banyak pelacur di negeri ini mbak? koruptor ada berapa? (situ pernah ngitungin?) coba bandingkan dengan jumlah mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan, buruh, profesional muda (dokter, insinyur, arsitek, dll) belum yang jadi pedagang baik yg punya toko atau kaki lima. BERAPA PERBANDINGANNYA? NGOMONG KOK ASAL BUNYI SIH? lalu apa patokkannya ULAMA gak lebih bejat dari orang yg BUKAN ulama? kualitas bangsa ini cukup baik sebenarnya, cuma sayangnya masih banyak orang2 yang suka "jualan kecap" salah satunya ya kaum fundamentalis agama yang sayangnya juga ikut2an berebut kekuasaan dan jualan kecap juga, jadi coba tanyakan jugalah, berapa baik sih kualitas diri sendiri untuk bisa mengukur kualitas orang lain, lalu apakah betul "kecap saya" yang paling enak?? hmmm biasanya sih setelah di pikir-pikir lagi sebenernya gak ada kecap nomor satu, tapi mungkin orang milih kecap bukan krn urutan nomornya tapi lebih karena soal selera aja toh.
Wah.... belajar politik nih...
BalasHapusbasic abie'- wartawan hehehehehe
BalasHapusmnrt anda demokrasi campur apa? :)
BalasHapusreal dilapangan adalah demokrasi presidensil ( otoriter tapi belum sempurna )
BalasHapuspenjelasannya mana niy?
BalasHapuspenjelasan untuk apa?
BalasHapussemua sudah jelaskan?
nbyata dan tak perlu dijelaskan
silahkan cek tentang intervensi presiden terhadapa KPK
hahahahaha, setiap orang punya pandangan masing2 bro dalam memandang satu masalah kalo kau bilang demokrasi gak murni dari sisi mana kau pandang itu dan apa dasarnya? kalo berita soal intervensi doang sih yaahh semua orang yang baca koran sama nonton berita di tivi juga udah tahu, tapi kan soal pandanganmu yang bilang demokrasi gak murni itu apa ada yang tahu?
BalasHapusbukan cuma aku saja
BalasHapusbanyak rekan wartawan yag bilang
bukan cuma aku saja
BalasHapusbanyak rekan wartawan yag bilang
ahahahahahha ini lebih lucu lg niy, emang wartawan tuh siapa? ahli hukumkah? ahli politikkah? masa lempar isu atas dasar "banyak rekan wartawan yang bilang", yang bener ajalah! kalo lempar isu ada analisanya juga dong biar yang baca sama yang ngirim isu jadi tambah pinter jadi postingannya gak cuma sumpah serapah dan sinisme yang gak berdasar gini! trims.
BalasHapusbukan isu tau . . .
BalasHapustapi kenyataan real kan seperti ini,
RUUK DIY juga belum dikelarkan. Janji sebelum akhir jabatan pertamanya akan disahkan tapi samapai sekarang mana buktinya?
RUU Ponografi banyak yang tenteng
Intervensi terhadap dunia penyiaran dan pertelevisian,
akan semua dibungkam kembali?
jahh cuuy, loe ini ngomongin siapa sih sebenernya? tadi ngomongin soal "demokrasi presidensiil" yang katanya "otoriter tapi belum sempurna" trus sekarang ngomongin RUU yang belum dikeluarin, loe tau gak lembaga mana yang kerjaannya bikin UU siapa? lalu kaitannya sama "demokrasi presidensiil"mu itu apa? soal RUU pornografi yang banyak ditentang, emang itu membuktikan apa? bro, katanya basicnya wartawan, jgn bikin malulah, kalo bikin tulisan ada analisanya dong atau loe cuma wartawan gosip kali ya yang mo coba2 ngomong politik biar kliatan keren? janganlah, tulisan yang kau buat itu tanggung jawabnya besar loh, karna itu akan berpengaruh pada opini masyarakat jadi sebaiknya loe hati-hatilah kalo lempar isu, apalagi sambil ngaku2 wartawan!
BalasHapushahaha jadi semakinpusing dah . . .
BalasHapuswartawan media tapi keanekaragam Indonesia ini juga baru nyoba nulis tentang politik
habis pada begitu,
kenapa mesti janji-janji saja jika itu demokrasi?
kenapa banyak wartawan terkena imbasnya untuk bersuara?
salahkah jika aku bersuara?
iya tanggung jawabku tapi aku juga tak munafik dengan semua yang ada
aku sering keluar masuk ( ditangkap ) ketika mengada pemberitaan tentang ini,
buat apa sekarang?
bukannya kita bebas bertanggung jawab ( demokrasi ) rapi pada kenyataan banyak yang tak dapat meraskan hal itu.
lihatlah kasus-kasus yang ada.
bukan hanya aku yang minim tengtang politik tapi aku juga tau bagaiman kehidupan sebagian besar wartawan yang ada,
banyak yang terkena bukan?
yang bikin UU mang DPR / MPR tapi yang menyetujjui bukanya persiden?
hahahahah
g ngaku-ngaku lagi
tapi kalau semua itu terjadi, nasib media akan kembali lagi ke orba dung?
disni santai saja
g perlu adu tulisan dan g perlu ngotot ya, santai saja
banyak wartawan yang kena imbasnya ketika mereka bersuara, itu resiko bung (misal warwan bernas yang mati itu) tapi gak berarti wartawan juga boleh ngaco dong, kalo kau sering ditangkap karena berita2mu gw kok kurang yakin ya sama pengakuan loe itu karena dari yang gw liat tulisanmu sama sekali gak berbahaya kok buat pemerintah jadi buat apa mereka repot2 nangkep loe hehe soal "banyak yg terkena" itu siapa? lihat kasusnya dong, ada proses hukum kok, dan soal UU kau SALAH BESAR BUNG! mana ada presiden mengesahkan UU, bagaimana mungkin presiden yang mempertanggung jawabkan hasil kerjanya ke DPR/MPR (wakil rakyat) mengesahkan UU ah kau ini wartawan apa sih? coba belajar lagilah tata negara atau paling gampang kau eksplorelah googlemu itu biar bener dikit kalo nulis.
BalasHapusdan satu lagi, kalo gak nggak siap tulisanmu dikomentari JANGAN posting disini krn ini forum publik jadi orang bebas berinteraksi! ngotot bolehlah kalo saling memberikan pencerahan, kenapa nggak!
soal janji yah namanya juga orang jualan pasti bikin janji, itu tergantung orangnya bung, soal wartawan yang kena imbasnya yah itulah resiko pekerjaan, wartawan perang juga resikonya kena peluru kok, tapi gak berarti wartawan juga boleh ngaco dong dan kalo kau bilang pernah ditangkap hmmm gw gak yakin, krn liat tulisanmu kok gw gak melihat ada bahayanya buat pemerintah ya, krn bukan barang baru lagi masyarakat mencaci maki pemerintah, tukang becak di depan gang rumah gw jg sering ngomongin pemerintah tuh ..dan kalo kau ngaku minim pengetahuan soal politikya sebaiknya kau belajar dululah biar bisa kasih tulisan yang bermutu yang gak cuma sekedar ungkapan sinisme yang gak ada solusinya, soal presiden yang menyetujui UU, apa gak sebaiknya kau bedah juga kinerja DPR? mungkin letak permasahannya disitu.
BalasHapusdan satu lagi, kenapa harus takut adu tulisan? adu argumen? bukannya malah bikin semakin kaya?
sip
BalasHapusmakasih om . . .
belajar dulu ye . . .
soalnya bersama news room yang lain itu lebih enak . . .
demokrasi berasal dari kata demos dan kratos, yg punya arti kekuasaan ditangan rakyat ...
BalasHapusApa benar kekuasaan negara ini ditangan rakyat...?
kmaren si kita emang milih para pimpinan, tapi ..he hee...Giliran ngitung suara, pas bener bareng teroris,
ketiban dah beritanya....tuh demokrasi namanya, bisa diatur coooy ... ama sapa ?
yaah...ama biangnya demokrasi ... siapakah ?
laa ..... yang paling santer nyuruh negakin HAM, tapi paling bejad kelakuannya ....
yupz bener teh ning,
BalasHapusjangan salahkan wartawan atau disini jurnal aku,
ku hanya menulis,
mo komentar silahkan,
hak anda semua,
real memang begitu bukan?
BalasHapusbegitulah....
masih percaya demokrasi?
BalasHapusdemokrasi itu rajanya diktator..
presiden sewenang-wenang intervensi hukum
dpr seenak udelnya buat undang2
hukum rimba.. yg kuat memakan yg lemah..
persis dkehidupan binatang..
hahahaha, kau pasti mau jualan juga ya bro, kecap merek apa lagi niy?
BalasHapuspresiden sewenang2 yg disalahin demokrasi, DPR bikin UU seenaknya yg di salahin demokrasi,
emang kalo kecapmu bukan kecap demokrasi ya, trus kecap apa? emang kalo pake kecapmu presiden/manusianya bisa dibuat gak sewenang-wenang ya, emang kalo pake kecapmu DPRnya dah pasti bener ya bikin UU?
emang kalo pake kecapmu bakal lebih baik dari binatang ya?
hahahaha mau real kek, mau nggak real kek, bukan itu persoalannya.
BalasHapustapi lebih kepada bagaimana kau sajikan tulisanmu. sebagai tema atau judul tulisan postinganmu ini menarik sebenarnya, tapi ternyata gak ada isi/uraian yang bisa menjelaskan jadilah postinganmu ini sumpahserapah yg gak jelas. sekali lagi gw ingatkan ya, kau ngaku2 sebagai wartawan harusnya kau sadar bahwa seorang wartawan punya tanggung jawab moral terhadap masyarakat atas apa yg dia tulis dan selain itu dia juga punya fungsi mencerdaskan pembacanya, tapi kalo yang kau lempar cuma begitu aja sih GAK NGAKU-NGAKU WARTAWAN KAU! gabung aja sana sama anak2 sekolah yang suka nyoret2 tembok. wartawan itu profesi bung! gak gampang orang jadi wartawan, hati-hati kau bicara!
mending pakai kecap yang sudah ada deh...
BalasHapustinggal sedikit tambah saos atau di tambah bumbu yg lainnya biar tambah sedep.
** TERUSKAN**
BalasHapusdemokrasi = 1 orang = 1 suara.
kalau orang yg milihnya jernih akal pikiran dan tau tujuan milih serta konsekwensi atas pilihannya berdasar
ilmu yg juga kelak berimbas pada pertanggung jawaban diakhirat kelak, maka...pimpinan yg dihasilkan adalah
benar benar seorang pemimpin.
Tapi, karena itu tadi, 1 orang =1 suara, sedang si orang yg punya suara ini JELAS BEDA KUALITAS ILMUNYA
sehingga 1 suara ulama / cendikiawan / budiman = 1 suara pelacur, koruptor, bejadwati/man...
padahal, berapa si jumlah orang bener dibanding jumlah bejadman/wati..?
jadi, siapa sebenernya pemimpin dalam demokrasi adalah = kualitas rakyatnya.
terus, gimana si kualitas rakyat bangsa ini...??
hiks....
ahahahaha, emang ada berapa banyak pelacur di negeri ini mbak? koruptor ada berapa? (situ pernah ngitungin?) coba bandingkan dengan jumlah mahasiswa, ibu rumah tangga, karyawan, buruh, profesional muda (dokter, insinyur, arsitek, dll) belum yang jadi pedagang baik yg punya toko atau kaki lima. BERAPA PERBANDINGANNYA? NGOMONG KOK ASAL BUNYI SIH? lalu apa patokkannya ULAMA gak lebih bejat dari orang yg BUKAN ulama?
BalasHapuskualitas bangsa ini cukup baik sebenarnya, cuma sayangnya masih banyak orang2 yang suka "jualan kecap" salah satunya ya kaum fundamentalis agama yang sayangnya juga ikut2an berebut kekuasaan dan jualan kecap juga, jadi coba tanyakan jugalah, berapa baik sih kualitas diri sendiri untuk bisa mengukur kualitas orang lain, lalu apakah betul "kecap saya" yang paling enak?? hmmm biasanya sih setelah di pikir-pikir lagi sebenernya gak ada kecap nomor satu, tapi mungkin orang milih kecap bukan krn urutan nomornya tapi lebih karena soal selera aja toh.
udah cek aja semua di http://iradiofm.com
BalasHapusseach ya tentang i-Fakta
dengarin i-Radio aja yuk
BalasHapusjangan pada berantem . . .
BalasHapuscek aja di http://www.iradiofm.com/latest/index.php
Lanjutkan penderitan rakyat
BalasHapusLanjutan hutang luiar negri
lanjutkan kelaparan
hahahahah
cek aja di http://www.iradiofm.com/latest/index.php
BalasHapusbiar lebih jelas
http://www.iradiofm.com/latest/index.php
BalasHapus