Tampilkan postingan dengan label jogja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jogja. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Mei 2012

arti hadirmu

" ketika kau hadir, kau memberikanku sebuah semangat, walau hanya sesaat kau berada disisku, namun kehangantanmu tak akan pernah hilang sampai kapanpun "


malam yang semakin larut membawa kesendirian ini semakin nyata. tanpa seorang teman aku disini menikmati malam yang mulai dingin. sejenak ku hanya berdiam, berusaha menikmati apa yang telah Tuhan berikan kepadaku, berusaha tuk selalu berpikir positif dan menerima semua dalam keadaan yang positif. entahlah kenapa aku kembali merindukanmu, merindukan suara canda dan tawa, dekap hangatmu serta rasa lindunganmu. ingin ku ulang semua seperti saat awal kita bertemu, tapi apakah aku bisa menemukanmu, sedangkan aku tak tahu kamu dimana. kini aku hanya menunggu kau kembali datang dan menjemputku. kembali dengan membawa kebahagian seperti saat kita bertemu dan membagikan kepada semua yang kita temui . . .

READ MORE - arti hadirmu

Sabtu, 12 Maret 2011

Bara kasih yang terenggut

Terlalu dekat
Berhimpitan
Tiada hari tanpa suaranya
Saat itu
Namun saat ini
Kesendirian
Tanpa teman yang ada
Hanya ada celah-celah hati yang retak
Hanya ada sisa-sisa bara yang mulai padam
Menghilang hangatnya
Dalam sapuan angin malam
Dalam tetesan air yang memadamkan
Namun kesedihan dan kepatah asaanku
Tak membuatku terpuruk
Tak membuatku tergoyah
Hanya sedikit asa yang kini mulai ada
Membangkitkan gairah yang telah padam
Untuk menghangatkan dan memberikan kasih sayang
Yang sama seperti dulu
Tak berbeda
READ MORE - Bara kasih yang terenggut

Kisah penutup

Kisah ini adalah yang terakhir
Untuk menutup kisah-kisah perjalanku
Kisah roman ku di Bandung
Yang dulu tak terselesaikan
Dan kini
Semua telah selesai
Tak ada yang tertinggal
Hanya terkisah sebuah rasa sedih
Sebuah kisah bahagia untuk penutup
Terima kasih sobat
Terima kasih untuk semua waktumu . . .
READ MORE - Kisah penutup

Kamis, 20 Januari 2011

untuk adhe-adhe ku

mungkin terlalu munafik

mungkin terlalu beralasan

namun ku tak ingin kau ingkar

kepedulianku kau acuhkan

teringat kembali malam itu

sebuah kenangan yang tak kan terlupakan

disaat-saat sendiriaku disini selalu ada untukmu

disaat dukamu

disaat laramu

namun dikala suka citamu

kau tak pernah anggapku ada

kau buat aku pelarianmu

namun aku terlanjur sayang

aku tak mungkin mengingkari janjiku

menjauhi atau melupakan

adhe ingatlah semua kata-kata ini

READ MORE - untuk adhe-adhe ku

Jumat, 07 Januari 2011

terhenti

kisah-kisah miniku terhenti
bersama kegundahan hatiku
kini semua membeku
tanpa ada yang bisa ku cairkan
dalam semua kisah-kisahku
selalu ku sebutkan dia
walau ku tahu
aku tak dianggapnya
kini ku harus bangkit
harus senyum
melupakan kesedihan yang dalam
mencoba tegar dalam kelemahan
mensyukuri nikmat dalam kesempitan
namun Tuhan selalu adil
dalam membagi peran
dalam panggung dunia
semua telah digariskan-Nya
dalam ketetapan-Nya
READ MORE - terhenti

Rabu, 05 Januari 2011

rasa gundah ini

malam semakin dingin

rintik air hujan membasahi bumi

memberikan ketenangan

untuk jiwa yang bergejolak

nyanyian bahagia sang katak

tanpa ada pengiring yang dulu selalu ada

kini

rintik-rintik air itu mempesonaku

untuk menikmati diiring dengan alunan lembut

lagu yang mengalun dari notebook yang ku bawa

disini semberani menghabiskan waktu

untuk mengusir penat

mengusir rasa kecewa

rasa takut dan rasa gundah yang ada

rintik-rintik air itu menimbulkan bunyi yang indah dan merdu

walau hanya satu jam aku menikamtinya

namun ini telah lebih dari kata cukup

terima kasih Tuhan

telah mamberikanku sebuah ketenagan dan pemecahan suatu masalah hari in

READ MORE - rasa gundah ini

Rabu, 29 Desember 2010

kamu pelarianku atau aku pelarianmu

fakta terkadang menyakitkan
terkadang menggelikan
namun disuatu sisi
semua adalah nyata
tak terelakan lagi
tetapi
banyak juga yang munafik
membelokan fakta
untuk menutupi aib
menutupi keburukan
walau suatu saat akan terbongkar
dan akan menyayat hati
pilihan saat ini
antara ia atau dia
antara aku atau kamu
dan jujurlah dalam hatimu
siapa yang terbaik
saat ini dan selamanya
walau aku hanya semu dihadapanmu
walau aku hanya pelarianmu . . .
READ MORE - kamu pelarianku atau aku pelarianmu

Senin, 06 Desember 2010

Bogor

entahlah kesedihan selalu ada

kesedihan selalu menyelimuti

siang yang semakin senyap

hujan disiang hari yang menghapus hangatnya

memberikan sebuah kenangan yang tak terlupan

dengan yang ku sayangi

tempat itu

diminggu siang

yang menjadikan sebuah kenangan

menjadikan sebuah kisah

kisah antara aku dan dia

senuahkenangan

yang terpotong kembali olah sang waktu

oleh kereta malam

yang kembali menghantarkan dia kembali ke Jakarta

dan aku yang termanu sendiri di Bogor

READ MORE - Bogor

Kamis, 02 Desember 2010

Kamu Adalah Saudaraku, Bukan Pelarianku

Kasih ku tak akan berubah

Kasihku tak akan pernah ingkar

Kasihku tak akan berubah sama sekali

Untukmu selalu ada

Hanya untukmu ku berikan semua

Ku tunggu semua

Ku tetap disini

Hanya untuk menunggumu

Kamu yang telah merubahku

Menjadi lebih dewasa

Memberikan warna akan diriku

Memberikan semua yang dulu tak jelas akan warna-warnanya

Namun kehadiranmu telah memberikan semua itu

Memberikan sebuah keindahan

Memberikan sebuah kenikmatan akan sebuah asa

Asa yang hanya selalu ku gantungkan

Semenjak ada dirimu

Ku rasakan sesuatu yang berbeda

Sesuatu yang tak sama

Antara sebelum dengan mu

Kisah malam itu sebagai saksi

Diantara kegelapan malam dan nyayian alam

Tarian sang kunang-kunang yang indah menyapa

Belain mesramu

Tutur katamu nan lembut

Membuatku berpasrah untukmu

Hingga muncul tanda-tanda yang lebih

Hingga ku selalu memikirkanmu

Saat ada jarak

Kini hanya air mata yang berbicara

Membasahi relung-relung pipiku

Yang membuat semakin sembab

Melupaknmu adalah hal yang tersulit

Karena kamu adalah saudaraku

Bukan pelarianku

 

READ MORE - Kamu Adalah Saudaraku, Bukan Pelarianku

Minggu, 14 November 2010

I'll be alright . . .

malam ini

ku kembali disini

menikmati kesunyian alam

tanpa hiruk pikuk dan kepanikan

hanya ada nyanyian alam

serta tarian sang kunang-kunang

disini, diatas pohon ini

aku kembali

kembali mengingat dan kembali menangis

untuk menghargai setetes air mata

walau debu vulkanik masih berterbangan disini saat siang

namun tidak untuk malam ini

semua hadir

semua bergembira tuk menghibur duka lara ini

semua indah disaat kita kembali

kembali untuk mengerti


READ MORE - I'll be alright . . .

berpikirlah sejenak

sejenak berdiam
melupakan duka
mencari suka
entahlah kemana kaki ini melangkah
untuk menemukannya
jalan-jalan yang ku lalui
penuh dengan debu
dan belokan serta kerikil-kerikil tajam
kaki ini telah berdarah
peluh pun telah membasahi tubuh ini
namun,
yang ku inginkan belum terlihat
walau hanya sebuah konsisten
untuk sebuah asa
sebuah kesuksesan
kejayaan
dan kebahagian
telah ku korbankan waktu ku dan tenagaku
namun apa yang kau berikan
berpikirlah
READ MORE - berpikirlah sejenak

Merapi Tertidurlah Kembali

 Terkadang keindahanmu sangat elok

Keindahanmu sunggu sedap dipandang mata

Namun kini

Disaat kau terbangun dari mimpi indahmu

Kau meluluh lantahkan seluruhnya

Korban-korban kembali berjatuhan

Entah telah berapa ratus korban yang berjatuhan

Telah berapa ratus nyawa yang melayang

Kini masyarakat kembali takut terhadapmu

Pesona indahmu nan elok kini sirna sudah

Puing-puing reruntuhan rumah penduduk sekrang terhampar

Bagiakan kota mati

Hanya sebagain rumah yang masih berdiri

Sebagian hilang entah telah terbakar oleh awan panasmu

Semua telah berdampak

Semua telah mengerti

Namun dikala kau telah kembali berdiam

Kau sungguh elok dan rupawan

Tak jenuh mata ini memandangmu

Namun kini

Hari ini

Banyak yang takut akan kekuatan yang begitu dasyat seperti seribu tahun  lalu

Yang menenggelemkan candi-candi nan elok dan menghancurkan kota ini

Jerit dan isak tangis kini melanda

Ancaman penyakit kini silih berdatangan

Namun kapan engkau akan berhenti belum dapt dipastikan

Merapi . . .

Tertidurlah kembali

 

Jogja, 06 November 2010 at 06.06 pm WIB

READ MORE - Merapi Tertidurlah Kembali