Minggu, 14 November 2010

Merapi Tertidurlah Kembali

 Terkadang keindahanmu sangat elok

Keindahanmu sunggu sedap dipandang mata

Namun kini

Disaat kau terbangun dari mimpi indahmu

Kau meluluh lantahkan seluruhnya

Korban-korban kembali berjatuhan

Entah telah berapa ratus korban yang berjatuhan

Telah berapa ratus nyawa yang melayang

Kini masyarakat kembali takut terhadapmu

Pesona indahmu nan elok kini sirna sudah

Puing-puing reruntuhan rumah penduduk sekrang terhampar

Bagiakan kota mati

Hanya sebagain rumah yang masih berdiri

Sebagian hilang entah telah terbakar oleh awan panasmu

Semua telah berdampak

Semua telah mengerti

Namun dikala kau telah kembali berdiam

Kau sungguh elok dan rupawan

Tak jenuh mata ini memandangmu

Namun kini

Hari ini

Banyak yang takut akan kekuatan yang begitu dasyat seperti seribu tahun  lalu

Yang menenggelemkan candi-candi nan elok dan menghancurkan kota ini

Jerit dan isak tangis kini melanda

Ancaman penyakit kini silih berdatangan

Namun kapan engkau akan berhenti belum dapt dipastikan

Merapi . . .

Tertidurlah kembali

 

Jogja, 06 November 2010 at 06.06 pm WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar