Hari ini sang mentari enggan menampakan dirinya
Mendung meyelimuti pagi yang seharusnya cerah ini
Aku menggigil kedingin di tepi sawah yang menghijau
Sendiri lagi sampai aku ingin merasakan sebuah keramaian yang ada
Tawa canda telah jau dariku
Aku hanya dapat tersenyum melihat sekelompok burung yang sedang sibuk
Sibuk bergerombol memakan buliran pagi yang menguning
Padi yang siap untuk dipanen
Aku dikejutkan oleh sebuah suara
Suara yang sepertinya sudah tak asing lagi
Ku menoleh dan . . .
“ Ayo pulang, dek . . . langit tlah mendung . . . “
Aku tak memnjawab hanya mengikuti dari belakang
Sendiri yang dulu sering kualami sekarang telah berubah
Berubah penuh keharmonisan
Kakak, terima kasih ucapku dalam hati . . .
Purpala Indonesia Official, Bukan Hanya Penikmat Alam Biasa, Namun Menikmati dan Menunjukkan Aksi Dengan Tindakan Nyata, Tidak Hanya Omongan Belaka CP : +6289621264888
Sabtu, 25 April 2009
Akhirnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pagi..
BalasHapusHujan mengguyur lagi bumi mukakuning
Bahasahi jiwa - jiwa kering kerontang
Menyapa dedaunan lalu meliuk - liuk ke ranting
Dan jatuh di pusaran bumi bersama seulas senyum asa
Yang terkukuhkan dini hari
Pagi..
Tak kudapati semburat jingga merekah di tepian langit timur
Ah.. awan hitam bergelayutan menggantikan
Emhm.. tidak terlalu beruk?, aku tetap menyukai alam ini dengan segala keadaannya
Pagi...
Ada jiwa yang sedang memaknai hakikat
Tentang arti sebuah ketaatan yang sering menipi terkibas egois diri
Ada semangat yang terpahat rutinitas
Ada kita yang (smoga) slalu menjadi lebih baik dan baik
Pagi... ^_^
pagi . . .
BalasHapusterima kasih puisinya . . .
Gud,
BalasHapusPercayakan hatimu pada Nya
Hanya Dia yg mampu membolak-balik hati manusia
yup . . .
BalasHapusbener bgt . . .