Senin, 25 Oktober 2010

Mam, ini keluh kesah ku, anakmu

mam,

lewat tulisan ini aku mengadu

mengadu  tentang semua mam,

semua yang ada

mam,

ku hanya minta satu hal kepadamu

ku hanya ingin engkau tau mam

tau tentang aku,

adik-adikku dan aku mam

memang aku telah dewasa mam

semua telah kau berikan

semua  lelah kerjamu untukku dan adik-adikku

kini mam,

aku ingin engakau memperhatikan kembali

anak-anakmu yang lain

seperti masa kecilku dulu mam

masa kecilku yang selalu ditemani oleh engkau

tapi ku lihat sekarang adikku yang terakhir

hampir tak pernah bisa bersama engakau

barang seharipun

mam,

jangan sibuk dengan urusan bisnis mam

aku tahu beban engaku lebih banyak dibanding ayah

tapi . . .

mam,

ku mohon lihatlah mereka anak-anak mami yang lain

jangan samakan mereka dengan aku

aku yang telah dewasa

mam, maafkan anakmu ini

ku mohon mam,

jangan biarkan mereka terlalu dimanja dengan uang

aku takut mam,

aku takut jika mereka tak mau menghargai uang

mereka hanya menghamburkan uang

mam,

aku tahu

bahwa uang yang engkau cari itu untuk aku, ayah dan adik-adikku

tapi mam,

dalam kenyataan yang ku lihat

banyak diluaran sana anak yang seusia adik-adikku

mereka tersenyum berbahagi

mereka bersama dengan ibu dan bapaknya

dipagi dan disore hari

dimeja makan selalu ada masakan mama

tapi dirumah mam,

semua berbeda

mam,

jujur ini siksaan batinku mam,

aku pengen seperti mereka

bahagia tanpa harus berlimpah materi seperti ini

mam,

maafkan anakmu ini

i luv u mam . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar