Malam yang dingin
Ku berbaring disini sendiri
Tanpa teman
Telah lama ku berharap
Namun kenangan denganmu tak mungkin terlupakan begitu saja
Malam yang syahdu
Semua ku berikan kepadamu
Walau ku tahu
Kau akan meninggalkanku esuk hari
Jika tugasmu malam ini telah selesai
Dan entahlah . . .
Kapan ku bisa menikmatimu lagi
Deru ombak dan wangi pasir serta cahaya lilin
Yang menjadi saksi kita
Gubuk-gubuk peristirahatan yang nyaman
Angin laut yang menerobos masuk
Menggoyahkan nyala lilin
Memberikan suasanya romantis
Dingin yang menyerbu
Telah tergantikan dengan hanganya dekapanmu
Hati yang dulu bimbang kini telah terobati
Walau . . .
Esuk akan kembali sakit
Tulusku untukmu
Entah kamu telah berapa kali ku tak peduli
Guratan cerita pantai masih membekas
Memberikan ruang tersendiri
Hingga detik ini ku tak dapat berlari
Berlari untuk mengganti hati
Walau kau akanmelupakanku
Namun kamu akan selalu ada dihatiku
Dukamu adalah dukaku
Bahagiamu adalah bahagiaku
Namun dukaku belum tentu menjadikan duka pada dirimu
Inilah aku
Aku yang selalu ingin menjadikanmu
Orang yang berarti
Dan mengartikan kasih sayang
Namun malam ini ku sendiri
Hanya bayangan tentang kamu yang ku rasakan
Bayangan yang membekas didalam hati
Tetes air mata tak terasa jatuh
Semua kenangan tentang dirimu
Kan selalu ku simpan
Entah telah berapa lembar kisah–kisah ini
Kisahku tentang kamu
Namun ku sadar dengan semua yang ku punya
Ku bukanlah orang yang berada
Kisah ini ku tutup untuk malam ini
Walau ku sendiri
Namun hangatnya dirimu tak akan tergantikan
Samapai kapanpun . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar