Keindahanmu nan elok
Kini membawa sebuah derita
Membawa sebuah bencana yang telah menjadi siklus 4 tahunan
Namun keindahan panoramamu dikala kamu tertidur nyenyak sangat indah
Kini setelah kau terbangun
Kau luapkan semua energimu
Hingga banyak korban harta benda dan nyawa karena awas panasmu
Namun semuanya itu bukan salahmu
Semua telah tahu apa yang akan terjadi
Namun mereka masih mementingkan keegoisan merek
Tak mau direlokasi
Kini jerit tangis seakan menjadi sebuah duka
Isak tangis dan ketakutan yang ada
Menjdaikan sebuh truma yang mendalam
Bagi anak-anak yang kehilangan orang tua mereka
Maupun yang kehilangan saudaranya
Tempat-tempat relokasi telah dipenuh sesak
Semua bantuan dari relawan telah ada
Namun . . .
Berkali-kali mereka harus berpindah dari satu lokadi ke lokasi lainnya
Kenapa begini
Kenapa harus banyak sekali korban
Apa setiap siklusmu harus ada dengan sebuah bencana sperti ini
Untuk masyarakat sekitar
Kini ku tak akan menyalahkan siapapun
Ku hanya akan disini
Entahlah kapan kamu akan berhenti dari siklusmu
Siklusmu yang akan membawa sebuah kesuburan
Untuk tanahmu
Kini semua akan kembali seperti sedia kala
Seperti saat kau terlelap
Cepatlah kau tenang merapi
Cepatlah kau membaik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar