mam,
lewat tulisan ini aku mengadu
mengadu tentang semua mam,
semua yang ada
mam,
ku hanya minta satu hal kepadamu
ku hanya ingin engkau tau mam
tau tentang aku,
adik-adikku dan aku mam
memang aku telah dewasa mam
semua telah kau berikan
semua lelah kerjamu untukku dan adik-adikku
kini mam,
aku ingin engakau memperhatikan kembali
anak-anakmu yang lain
seperti masa kecilku dulu mam
masa kecilku yang selalu ditemani oleh engkau
tapi ku lihat sekarang adikku yang terakhir
hampir tak pernah bisa bersama engakau
barang seharipun
mam,
jangan sibuk dengan urusan bisnis mam
aku tahu beban engaku lebih banyak dibanding ayah
tapi . . .
mam,
ku mohon lihatlah mereka anak-anak mami yang lain
jangan samakan mereka dengan aku
aku yang telah dewasa
mam, maafkan anakmu ini
ku mohon mam,
jangan biarkan mereka terlalu dimanja dengan uang
aku takut mam,
aku takut jika mereka tak mau menghargai uang
mereka hanya menghamburkan uang
mam,
aku tahu
bahwa uang yang engkau cari itu untuk aku, ayah dan adik-adikku
tapi mam,
dalam kenyataan yang ku lihat
banyak diluaran sana anak yang seusia adik-adikku
mereka tersenyum berbahagi
mereka bersama dengan ibu dan bapaknya
dipagi dan disore hari
dimeja makan selalu ada masakan mama
tapi dirumah mam,
semua berbeda
mam,
jujur ini siksaan batinku mam,
aku pengen seperti mereka
bahagia tanpa harus berlimpah materi seperti ini
mam,
maafkan anakmu ini
i luv u mam . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar