Saat malam kembali datang
Saat tak terik kembali menemani
Purnama yang meninggi
Menandakan keangkuhannya
Gelap pekat kini menemaniku
Saat aku kembali sendiri dengan semua keraguan
Saat cinta akan menemukan sebuah asa
Asa tentang sebuah kenangan
Cinta yang kini menjadi sebuah kenangan akan sebuah garis hidup
Tatapan matanya tak akan bisa menutrup semua yang ada
Hanya sebuah keraguan tentang kecemburuan yang ada
Kini aku sendiri . . .
Ada satu hal yang mengganjal
Saat ini aku tak tahu harus kemana lagi
Berubah dalam hati saja tak cukup
Tapi jika aku mengingat malam itu
Malam yang penuh kasih
Antara aku dan kamu
Saat angin dingin menembus kulitmu dan kulitku
Kau berikan aku kehangatan yang melebihi sang api
Kini saat dingin kembali menyeruak tubuhku
Aku tak tahu harus kemana
Mencari penggantimu itu sangat sulit bagiku
Tapi kenyataan bagimu itu sangat mudah bukan
Tangis air matapun tak akan berguna untukmu
Hanya sebuah asa dan janji yang telah kamu tanamakan yang akan
Akan menyelesaikan semua yang kamu ucapkan . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar