Disaat ku tak menentu dengan sejuta asa yang telsah membuncah
Dikala aku tak mengerti dengan apa yang ku rasakan
Hanya dengan sedikit derita yang kini tertinggal
Sekian lama akuy tak mengenal apa yang ingin ia kenalkan
Setalah ku tahu
Ku harus gigit jari dengan semua yang ku alami
Semua hanya mimpi yang ingin ku wuudkan
Ia hadir dalam mimpi
Dan dalam kenyataan ia tak ada
Ia hanya sebuah illusi
Yang terlalu ingin ku wujudkan
Kala malam kembali datang
Tanpa sang bintang dan sang purnama
Hanya nyanyian alam yang terdengar
Gemercik air menjadiakn komposer yang merdu
Ku tatap sekeliling
Cahaya dari sang kunang menyembul
Menari-nari dalam kegelapan
Sedikit waktu yang kini ada
Desir angin yang berhembus dengan lembutnya
Mencoba menusuk dari berbagai arah
Gelap yang menyelimut
Dingin yang membelai
Aku dalam kesendirianku
Menikmati apa yang ada
Konser alam yang artistik dan merdu
Tak ada falseto sama sekali
Merdu dan menyejukkan hati
Membawa ketentraman dalam hati
Tak sedikit yang masih dapat mendengar suara-suara indah ini
Hanya orang kampung yang tak mengenal kota
Bermain dalam imajinasi yang luas
Dengan faktor alam yang mendukung
Semua akankah menjadi nyata
Akankah . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar