mentari telah beranjak pergi keperaduannya
senja datang dengan lembayung nan elok diufuk barat
ketika rintik air mulai berjatuhan
memberikan ketentram kepada jiwa yang haus
membawa hawa sejuk bagi jiwa yang panas
menentramkan jiwa yang bergejolak
menetralkan degup kencang dalam hati
angin yang berkejar-kejaran membuat jiwa ini kembali berucap
menenangkan apa yang telah terjadi
air yang menetes semakin rapat
membasahi daun-daun yang kering
malampun kini telah beranjak
waktu yang terbunuh dengan sia-sia
hanya ada emosi yang kini melanda
menuntun akal sehat tuk kembali
menikmati dunia kelam yang kini ada dihadapanku
merasuk pada jiwa yang sepi
tanda ketenangan
gundah gulana yang ku hadapi
antara mengikuti atau diikuti
antara benar atau salah
dan diantara nafsu-nafsu yang tak terkendali
terselip diantara hati yang bimbang
malam yang dingin
tanpa hamparan bintang
tanpa sinra purnama
hanya hamparan gelap yang tak berbatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar