tak tahu apa yang harus ku perbuat
kini aku tak tahu
hanya sepi sendiri yang ku tahu
tanpa adanya sebuah kenangan yang tertinggal
mau dibawa kemana semua kisah-kisah ini
aku jua belum tahu
hanya kisah-kisah yang terlupakan dari sebuah kehidupan
kehidupan yang telah mementingkan kapitalisme
namun sekarang
mau dibawa kemana aku pun tak tahu
karena semua telah hancur dengan semua yang ku miliki
hanya ada duka yang kini datang menemani
wanita renta itu tersenyum
menatap semua yang berlalu lalang disebuah jalan
sebuah perempatan jalan nan sibuk ditengah kota
debu dan asap kendaraan bagaikan seorang teman
yang senan tiasa menemaninya
sengatan sang surya yang menghitamkan kulitnya
tak ia rasakan
demi sekoin ia lakuakn itu tiap hari
meminta-minta kepada pengguna jalan yang melewatinya
dengan mengharapkan ikhlas yang sangat
kedermawan seorang yang baik
walau peraturan pemerintah melarangnya
tapi
dalam kenyataan semua masih ada
dan berjalan normal
tak ada petugas yang menenrtibkan
yang ada hanyalah penggusuran yang tak menentu dan tak memberikan
secercah harapan yang baru
tanpa sebuah soliusi
hanya memindahkan permasalahan
dari watu ke waktu
dan tanpa memberikan sebuah . . .
kini ia berjalan tertatih meinggalkan perempatan jalan ini
meninggalkan semua
sudah satu minggu ku tak melihatnya
sosok yang kini entah kemana
dalam perjalananku
kembali ku teringat akan ia
namun,
aku sendiir tak tahu apa yang harus ku lakukan
hanya ada secercah sinar
sinar lampu yang menggelapakan pandanganku dan
hanya hitam yang dapat ku lihat sekarang . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar